Tapos | jurnaldepok.id
Karena cinta ditolak, MA pria yang bermukim di Tapos membunuh teman wanitanya hingga jasadnya dikubur di kolong Tol Jatikarya, Bekasi perbatasan Kota Depok. MA dikenal lelaki yang baik di lingkungan rumahnya yang ada di kawasan Tapos.
Nawin Setiawan, tetangga pelaku kaget tak mengira jika tersangka yang telah diamankan anggota Resmob Polda Metro Jaya itu merupakan pelaku pembunuhan.
“Kalau di mata tetangga atau lingkungan ya baik, ngajak solat bareng, ngajak ibadah. Sudah tahunan ngontrak di sini. Anaknya dua, sama istri ada. Saat penangkapan saya taunya dari tetangga,” ujarnya, kemarin.
Karena aktif di mushola dan masjid, di lingkungan banyak yang suka memanggil tersangka ustad.
“Kalau saya tau bantu-bantu lingkungan, ada yang manggil ustad ada yang manggil habib. Itu yang saya tau. Kalau untuk di masjid solat bersama, ngajak solat bersama aja,”katanya.
Sementara itu, ketua lingkungan di tempat tersangka tinggal, Edi Suratno menambahkan ia mengenal baik pelaku.
“Dia itu kan jualan madu ya, keliling aja kerjaannya. Nawarin barang madu, korma. Baik si orangnya, kami enggak nyangka,” ungkapnya.
Menurut Edi, pria pembunuh teman wanita itu sudah tiga tahun tinggal di lingkungannya. Sama halnya dengan Nawin, Edi juga mengenal pelaku sebagai sosok yang religius.
“Berososialisasinya bagus sering ke musola juga. Ngontrak sudah tiga tahun. Ngontrak sama istrinya anaknya dua,” terangnya.
Tapi, Edi mengatakan, yang bersangkutan pernah memiliki masalah dengan tetangganya. Bahkan Edi sempat menjadi penengah permasalahan itu.
“Saya sempat melerai. Sempat pukulan juga, sempat berantem kita damaikan,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, sepekan sebelum Edi tau MA diketahui sebagai pelaku pembunuhan, dia jarang melihat MA.
“Dia itu sering solat berjamaah. Tapi memang seminggu ini dianya enggak keliatan vakum,”katanya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus menjelaskan, kasus ini terungkap dari kesaksian teman RSJ yang mendapat kiriman share location dari korban.
“Di lokasi pembunuhan, RSJ mati lemas karena dibekap pelaku dengan cadar yang dikenakan korban. Korban yang tidak diketahui masih hidup atau mati, kemudian dikuburkan oleh pelaku. Dari hasil visum kita memang (korban) meninggal karena mati lemas,” ungkap Yusri.
Kepada polisi, pelaku mengaku hanya menggunakan tangan kosong saat mengubur setengah tubuh korban.
“Makanya tidak terlalu dalam. Dia gali pakai tangan, kemudian ditutup, ternyata masih terlihat tangan korban,” ucap Yusri.
Jasad wanita terapis bekam berinisial RSJ (33) ditemukan setengah terkubur di Kolong Tol Jatikarya, Bekasi. Saat itu, saksi warga pencari rumput curiga melihat gundukan tanah. Penasaran, warga pencari rumput lantas mendekat.
Kecurigaannya makin menjadi-jadi tak kala melihat lengan dan kaki yang samar-samar tertutup gundukan tanah. Ia saat itu juga langsung melapor, bingung karena bukan warga setempat.
“Pencari rumput ini lantas memberitahukan kepada warga pemilik bengkel dekat lokasi,” tukasnya.
Kabar temuan mayat ini lalu sampai ke telinga ketua RT setempat, bersama-sama dengan warga ia mengecek kebeberan kabar yang berasal dari tukang pencari rumput tadi. Setelah dipastikan benar, ketua RT lalu mengabarkan ke Bhabinkamtibmas untuk selanjutnya diteruskan ke Polsek Jatisampurna Polres Metro Bekasi Kota. n Aji Hendro