Margonda | jurnaldepok.id
Pemberian vaksin tahap dua di Kota Depok mengalami kendala sehingga menyebabkan jumlah penerima masih sangat sedikit.
Walikota Depok, Mohammad Idris mengatakan, memang ada masalah yang dihadapi sekarang.
“Waktu tahap pertama vaksinasi Kota Depok itu pengiriman vaksinasinya lancar dan tepat waktu serta tepat sasaran, 90 persen dari semuanya, bahkan kasus pertama lebih dari 100 persen,” ujarnya, kemarin.
Akan tetapi saat dosis kedua, kata dia, ada beberapa masalah sehingga hanya baru sekira 87 persen penerima dari tahap pertama vaksin.
“Tahap kedua ada masalah pengirimannya yang masih bertahap, belum semua dikirim. Target ditahap satu dan dua itu penerima 242 sekian ribu warga Depok yang sudah divaksinasi, sekarang masih kecil saja prosentasenya. Per hari saya dengar sampai 900 jiwa. Khususnya untuk lansia, keluhan kami pemerintah, ini banyak yang lansia mohon maaf belum bisa menggunakan gadget, apalagi dengan aplikasi,” paparnya.
Idris menjelaskan, pihaknya telah membuat aplikasi dengan sebutan Baba IAS yang merupakan kepanjangan dari Bangun Bersama Aplikasi Imajinasi Aman dan Sehat. Namun, banyak kaum lansia yang tidak dapat mengakses aplikasi tersebut.
“Makanya saya bilang ada usaha untuk jemput bola, kita minta ke faskes (fasilitas kesehatan) untuk menghampiri, menyapa lansia di rumah masing-masing,”katanya.
Dia mengatakan, perhatian pemerintah pusat untuk Depok sangat penting, karena dapat berdampak pada sejumlah daerah penyangga, khususnya Ibu Kota.
“Insya Allah kalau Depok sehat, sekelilingnya akan sehat karena ini Depok posisinya ada di poros,” jelasnya.
Dengan adanya sistem jemput bola dan bantuan dari berbagai pihak terkait vaksinasi, Idris berkeyakinan pandemi COVID-19 akan segera cepat berlalu.
“Mudah-mudahan ini bisa kita lanjutkan kerja sama ini untuk menjangkau 1,4 juta jiwa warga Depok. Sampai tahap yang terakhir nanti, kira-kira bulan Juni atau Juli,” pungkasnya. n Aji Hendro
