Sukmajaya | jurnaldepok.id
Taufik, pedagang bunga di Jalan Juanda, Kecamatan Sukmjaya, mengaku dirampok oleh seorang tidak dikenal dengan modus berpura-pura sebagai aparat keamanan. Taufik yang ditemui wartawan, Selasa (9/3) mengatakan, kejadian tersebut bermula ketika saat itu dirinya berjaga di kiosnya sendiri pada malam hari.
Saat itu pelaku datang sendiri ke kiosnya mengendarai motor jenis matic warna biru dengan menanyakan tempat jual beli minuman beralkohol.
“Dia ngakunya polisi. Dia (pelaku,red) minta tolong saya nunjukin yang jual miras (minuman keras) saya enggak mau, nolak, karena di sini toko bunga nggak ada yang jaga,” ujarnya, kemarin.
Pelaku terus mendesak dirinya dan mendapatkan perlawanan kemudian dirinya berupaya melawan kepada pelaku.
“Namun tiba-tiba pelaku mengeluarkan benda mirip pistol dan menodongkan ke saya. Dia maksa sampai tiga kali, sampai ngeluarin benda pistol,” tuturnya.
Kemudian dirinya diajak naik motor oleh pelaku, lalu diturunkan di kawasan Jalan Margonda, Beji.
“Saya diturunin suruh nunggu 1 jam, bilangnya dia mau ke Polres laporan dulu ke Polres, ternyata enggak balik-balik lagi. Saya ditinggal,” paparnya.
Menunggu selama satu jam, diirinya kemudian merasa aneh, lalu kembali ke kiosnya di Jalan Bunga. Saat tiba di kiosnya, kondisi tokonya sudah berantakan dan ternyata sejumlah barang berharga miliknya telah hilang digasak pelaku.
“Saat saya balik ternyata toko sudah diacak-acak sama dia. Diambil semua, handphone dua, bunga, uang Rp 2,5 juta, gitar butut, sampai tabungan buat anak yatim juga dibawa,” katanya.
Ketika pelaku menjarah barang berharga korban, Jerri, montir bengkel yang berada persis di samping toko bunga korban, sempat melihat pelaku. Namun ia pun tak kuasa menahan karena pelaku mengeluarkan pistol dan borgol. Peristiwa itu terjadi saat Jalan Juanda (lokasi kejadian) sepi, beberapa waktu lalu.
“Kejadiannya malam, kami lupa hari apa,” katanya.
Sementara kepada Jerri pelaku mengaku sedang mencari bandar narkoba.
“Ngakunya mau penangkapan bandar narkoba, itu yang jaga bunga dibilangnya bandar narkoba sama ganja, aneh juga,” ungkapnya.
Takut bercanpur panik, Jerri akhirnya memilih pasrah. Ia menutup rapat bengkel.
“Perawakan pelaku berbadan besar dan kulit hitam mirip aparat keamanan,” jelasnya.
Kasus itu telah dilaporkan korban ke Polres Metro Depok. n Aji Hendro