Pancoran Mas | jurnaldepok.id
Aksi pencurian kendaraan bermotor di Kota Depok mulai marak dan aksi para pelaku terekam di kamera pengintai atau CCTV yang dipasang di lingkungan warga.
Sebuah rekaman video yang isinya curhatan peristiwa kehilangan motor di daerah Kampung Kekupu, Rangkapan Jaya, Pancoran Mas, Kota Depok, beredar. Rekaman video cerita seorang ibu-ibu berdurasi 15 detik tersebut tentang kehilangan motor diunggah ke media sosial.
“Tadi subuh ada motor hilang dua di daerah Kampung Kekupu, Jalan Caringin RT.06/04, Ada dua warga yang kehilangan motornya tadi pagi,” ujar wanita dalam video tersebut.
Terkait hal tersebut, muncul beragam reaksi dari para netizen yakni diantaranya Akun Rachmiln komentarnya @ rachmiln peristiwa pencurian sepeda motor kerap terjadi di wilayah Kota Depok. Bahkan, menurutnya, peristiwa pencurian hampir setiap hari terjadi.
“Dh hampir tiap hari kynya maling mtr ya, krng asem,” tulis @ rachmiln di kolom komentar.
Tanggapan Rachmiln dibalas tanggapi oleh akun hunian_elit. tanggapannya mengiakan caption video yang diposting di mesdos. Lalu akun pasai08, menyebut bagi warga yang tidak kuat dengan kerasnya kehidupan di Kota Depok, ada baiknya untuk minggat.
“Depok keras kalo gakuat pindah aja gans,” tulis @ pasai08 lagi.
Sementara itu sebelum diberitakan, aksi pencurian sepeda motor dihari yang sama, Minggu (28/03) juga terjadi di wilayah Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji, Kota Depok. Peristiwa tersebut, sempat terekam kamera pengintai atau CCTV. Video detik-detik pencurian itupun juga diunggah di media sosial Instagram.
Dalam video yang berdurasi 58 detik itu, terlihat dua sosok maling mengendap-endap memasuki teras rumah warga untuk melancarkan aksinya. Satu diantara dua pelaku itupun telah bersiap-siap dengan golok yang diselipkan di pinggang kirinya, untuk mengantisipasi bila aksi mereka kepergok dan ditangkap pemilik rumah.
Hanya dalam hitungan detik sepeda motor yang diparkir di teras dan diberi kunci pengaman ganda, mampu dibawa kabur mereka.
Menanggapi hal itu Pengamat Sosial Vokasi Universitas Indonesia, Devie Rahmawati sangat prihatin.
“Butuh ada komunikasi antar warga untuk diperkuat. Sehingga diperlukan kearifan lokal dalam mengatasi aksi curanmor di Kota Depok,”ujarnya, kemarin.
Selain itu Devie tidak memungkiri kejahatan di era pandemi Covid-19 memang ditengarai oleh faktor ekonomi.
“Berdasarkan data kepolisian memang aksi kejahatan ditengarai oleh dorongan kebutuhan ekonomi. Kami mengimbau agar masyarakat lebih meningkatkan kewaspadaannya meski sebagian besar berada di rumah. Namun, hal itu dapat melemahkan pengawasan. Jadi, kepedulian di dalam lingkungan untuk saling membantu dan mengawasi, itu menjadi sebuah kebutuhan sosial yang penting untuk digalakkan,” ungkapnya.
Sementara itu Kapolres Metro Depok, Kombes Imran Edwin Siregar mengatakan masyarakat Depok untuk meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian dalam memarkir kendaraan seperti motor di tempat umum.
“Pastikan untuk selalu menggunakan kunci ganda setiap motor yang diparkir di tempat umum maupun dalam garasi rumah dan usahakan parkir ditempat resmi sudah ada pengamanan parkirnya,” paparnya.
Hal itu, kata dia, bertujuan untuk mengurungi niat pelaku untuk mencoba mencuri motor karena sudah terpasang kunci ganda dan lebih aman.
Imran juga akan berupaya mengambil langkah prepentif dan preemtiv dalam menanggulangi kejadian curanmor di wilayah dengan meningkatkan patroli.
“Pada jam rawan kita akan menurunkan anggota Raimas dari Sabhara, Jaguar Polres Metro Depok, dan anggota Reskrim melakukan patroli terbuka dan tertutup dengan sasaran kejahatan konvensional, street crime dan diantaranya curanmor,”katanya.
Selain itu, lanjut Imran, pihaknya juga lagi gencar menggalakkan kampanye gerakan Depok Bermasker dan PPKM dalam memutus penularan Covid-19. Setiap wilayah di masing-masing Polsek telah membuat Kampung Tangguh Jaya partisipasi masyarakat dan perangkat pemerintahan setempat dalam mengatasi penyebaran Covid-19. n Aji Hendro