Beji | jurnaldepok.id
Masyarakat di Kota Depok diminta tidak resah atau panik terkait akan adanya pemberian Vaksin Covid-19. Demikian dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita terkait rencana pemberian Vaksin Covid-19.
Novarita, mengatakan, pemberian vaksin sedianya akan dilakukan berbarengan dengan sejumlah daerah yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.
“Jika dilihat dari data yang ada, Presiden Joko Widodo akan memulai diberikan vaksin pada 13 Januari 2021. Kalau presiden 13 Januari, mungkin vaksinasi di kabupaten/kota akan dilaksanakan pada 14 Januari atau setelahnya (presiden divaksinasi),” ujarnya, Selasa (12/1).
Novarita mengatakan, untuk vaksinasi tahap pertama, para pemangku jabatan di Pemerintah Kota kemungkinan besar menjadi orang yang akan divaksin. Seleksi ini untuk mengetahui apakah yang menerima vaksin sudah sesuai dengan syarat atau tepat sasaran seperti instruksi yang diberikan oleh pusat.
“Nantinya kan penerima harus mengisi formulir, menjawab semua pertanyaan yang ada. Dari situ nanti ketahuan apakah dia cocok untuk divaksin atau tidak. Semuanya akan menjalani screening sebelum divaksin,”katanya.
Sementara itu, terkait ruangan yang akan digunakan untuk kegiatan vaksinasi, Dinkes Kota Depok akan menggunakan ruangan di Puskemas yang ada di tiap kecamatan se-Kota Depok.
“Nanti juga akan disediakan ruangan untuk menunggu gejala yang mungkin muncul setelah imunisasi atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Setelah divaksin mereka akan berada di ruangan ini selama 30 menit,” jelasnya.
Sedangkan untuk penyimpanan vaksin, Dinkes telah mengganti seluruh lemari es yang rusak di seluruh puskesmas se-Kota Depok.
“Lemari es sudah aman semua ya. Vaksin membutuhkan suhu dua hingga delapan derajat celcius untuk disimpan,” kata Nova.
Ia meminta warga tidak perlu khawatir berlebihna atas vaksinasi yang diberikan pemerintah. Karena, menurutnya vaksin yang akan diberikan aman.
“Tidak perlu khawatir berlebihan, vaksin ini aman,” katanya.
Menurut Nova, vaksinasi adalah proses pemberian vaksin melalui disuntikkan ataupun diteteskan ke dalam tubuh untuk meningkatkan produksi antibodi seseorang guna menangkal penyakit tertentu.
Dalam konteks Covid-19, vaksin yang disuntikkan ke tubuh manusia, dapat menciptakan suatu kekebalan tubuh.
“(Vaksin) yang diberikan yaitu virus yang telah dilemahkan, sehingga akan tumbuh antibodi dalam tubuh orang yang divaksinasi. Jadi, tidak akan menularkan ke orang lain. Orang yang telah divaksin, tubuhnya akan memiliki antibodi yang lebih kuat, sehingga tidak rentan terhadap penularan Covid-19,” pungkasnya. n Aji Hendro