Laporan: Asti Ediawan
Sahroni, pedagang ketoprak keliling mengaku kehilangan 50 persen omzet jualan sejak wabah Corona merebak bulan Maret 2020.
Kepada Jurnal Depok, Sahroni mengaku sebelum wabah Corona merebak awal tahun 2020 silam, dirinya masih mampu menjual 50 porsi ketoprak setiap hari, namun sejak wabah covid 19 merebak, omzet penjualan menurun lebih dari 50 persen bahkan sekarang ini kata dia dalam sehari omzet penjualan ketoprak tinggal 20 porsi saja.
“Harus gimana lagi, usaha saya cuma ini, meskipun jualan sepi, tapi saya terpaksa tetap harus berjualan keliling untuk sekedar membeli beras buat makan keluarga,” keluh Sahroni.
Dia menambahkan, jika dirinya hanya menjual 20 porsi ketoprak dengan harga Rp 10 ribu / porsi, maka dirinya hanya mendapatkan keuntungan tidak lebih dari Rp 40 ribu.
“Sekarang yang penting bisa buat makan saja, saya tidak berpikir lebih dari itu karena memang kondisinya seperti ini,” imbuhnya.
Dia menambahkan, jika dalam kondisi normal setiap hari dirinya mampu menghasilkan uang sebesar Rp 500 ribu dengan keuntungan minimal Rp 150 ribu, beruntung lanjut dia sejak wabah merebak ada bantuan sosial dari pemerintah yang dapat meringankan beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan pokok rumah tangga.
“Kalau kondisi normal saya masih bisa dapat untung seratus lima puluh ribu, dan saya bisa menabung lima puluh ribu, tapi sekarang boro boro nabung, buat beli kebutuhan makan saja enggak ketutup,” ujarnya.
Meski mengeluhkan sepinya pembeli, namun Sahroni mengaku tidak akan beralih profesi dan tetap melakoni pekerjaan sebagai pedagang ketoprak keliling.
“Saya bisanya cuma dangang ketoprak, dan saya enggak memiliki keahlian lain, saya cuma berharap covid 19 cepat berlalu dan kondisi kembali normal,sehingga omzet jualan saya kembali normal, ” tukkas Sahroni.
Kondisi serupa dikeluhkan oleh Saman, pedagang Cilok yang mangkal di pinggir Jalan Raya Krukut. Saman mengaku saat ini omzet jualan Cilok anjlok hingga 70 persen.
“Dulu hasil dagangan saya bisa mencapai 400 ribu, sekarang paling banyak hanya Rp 130 ribu, pusing memang kalau dipikirin,” keluh Saman. n Asti Ediawan