Margonda | jurnaldepok.id
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Depok, Widyati Riandani memastikan pembangunan Pasar Sawangan akan dilakukan di tahun ini.
“Iya, rencananya dibangun tahun ini dengan anggaran Rp 10 miliar. Sumber pembiayaan bantuan keuangan dari Provinsi Jawa Barat,” ujar Widyati kepada Jurnal Depok, kemarin.
Ia menjelaskan, pengadaan lahan untuk pembangunan Pasar Sawangan di eks Sub Terminal Sawangan, Kelurahan Sawangan Baru, Kecamatan Sawangan, dilakukan oleh Pemerintah Kota Depok di atas lahan kurang lebih 9.000 meter persegi.
“Dana Rp 10 miliar itu untuk pembangunannya sampai selesai,” paparnya.
Tak hanya Pasar Sawangan, pihak Bappeda juga telah menggelar kegiatan Sosialisasi Pembangunan Tahun 2021 dan pembukaan rangkaian kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kota Depok Tahun 2021 secara tatap muka dan virtual di Aula Lantai 10 Gedung Dibaleka 2 Balai Kota Depok, Kamis (7/1) lalu.
Dijelaskannya, untuk tahun 2021 meminta kepada masing-masing OPD mensosialisai pembangunan di wilayahnya karena mereka yang mengetahui apa saja kegiatan pembangunan yang ada di wilayahnya, terutama infrastruktur dan non infrastruktur.
“Untuk anggaran belanja langsung keseluruhannya kami siapkan Rp 2,58 triliun. Itu untuk semua kegiatan pembanguan yang ada di Kota Depok, sumber dananya selain dari APBD nantinya dari pusat maupun Propinsi Jawa Barat,” jelasnya.
Prioritas utama dalam pembangunan, kata dia, tetep pelayanan dasar menjadi yang utama seperti pembangunan instraktuktur maupun perekomian.
“Karena terkait daya saing baik itu sarana tranportasi tetap kami prioritaskan dan tidak lupa masalah pandemi Covid-19 untuk kesehatan bagi warga Depok juga kami prioritaskan,” terangnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, terkait dengan gedung sekolah kemungkinan pihaknya akan rehab gedung-gedung sekolah yang ada di Depok. Hal itu memungkinkan karena saat ini para siswa masih belajar di rumah.
“Kecuali kalau mendesak baru kita akan bangun gedung sekolah baru. Seperti contoh kalau ada bangunan gedung sekolah rusak berat atau tidak layak digunakan, mau tidak mau kita bangun sekolah,” ungkapnya.
Wanita yang akrab disapa Wiwid itu mengatakan, pihaknya akan fokus dengan prioritas kebutuhan pembangunan di wilayah kecamatan dan kelurahan dengan tetap memperhatikan arahan-arahan kebijakan umum dalam penyusunan perencanaan 2022.
“Karena masih pandemi Covid-19 menjadi bahan pertimbangan usulan. Perencanan untuk tahun 2022 kan diusulkan sekarang di 10 janji Wali Kota Depok dalam kampanyenya, harus masuk di RPJMD tahun 2022,” pungkasnya. n Rahmat Tarmuji