Cinere | jurnaldepok.id
Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Kecamatan Cinere, Ahmad Jayadi menyayangkan rendahnya tingkat partisipasi warga komplek perumahan pada penyelenggaraan pilkada Depok 9 Desember silam.
Dikatakan Jayadi, berdasarkan pantauan di tempat pemungutan suara (TPS) dan hasil rekapitulasi penghitungan suara, tingkat partisipasi kehadiran warga perumahan pada ajang pilkada tidak lebih dari 25 persen, hal ini lanjut dia tentu sangat memprihatinkan mengingat momentum pilkada sangat penting guna menentukan arah kebijakan pemimpin Kota Depok lima tahun kedepan.
“Memang sekarang sedang dalam masa pandemi covid 19, tapi meskipun begitu kami tidak menyangka jika antusias warga perumahan bakal anjlok sekali, bahkan dibeberapa TPS tingkat kehadiran warga ada yang dibawah dua puluh lima persen,” ujar Jayadi, kemarin.
Jayadi menambahkan, fenomena rendahnya tingkat partisipasi warga perumahan dalam setiap perhelatan pesta Demokrasi hendaknya dapat dijadikan catatan bagi seluruh pihak penyelenggara pesta Demokrasi dengan meningkatkan sosialisasi kepada warga perumahan.
“Memang sudah menjadi rahasia umum setiap ada pemilihan umum kecuali Pilpres, hampir dapat dipastikan tingkat partisipasi di TPS perumahan sangat rendah,” imbuhnya.
Tak hanya di wilayah Kecamatan Cinere, rendahnya tingkat pertisipasi warga perumahan juga terjadi disejumlah wilayah Kelurahan lingkup Kecamatan Limo.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo, Supian Derry mengaku sudah tidak kaget lagi dengan fenomena tersebut lantaran hal seperti itu memang sering terjadi pada setiap pelaksanaan pesta Demokrasi.
“Itu sudah biasa, kita tidak bisa mengandalkan warga perumahan dalam upaya mendongkrak partisipasi dalam penyelenggaraan pesta Demokrasi,” pungkasnya. n Asti Ediawan