Margonda | jurnaldepok.id
Kisruh di internal PDI Perjuangan pasca pilkada 9 Desember kemarin berbuntut panjang. Setelah kader PDIP, Totok Towel meminta Sukur Nababan diberikan sanksi, kini giliran Kepala Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) Kota Depok, Lili Budiono yang meminta kinerja ketua dan pengurus DPC PDIP Kota Depok dievaluasi.
Hal itu lantaran PDIP tiga kali berturut-turut dalam mengusung calon wali-wakil wali kota Depok selalu mengalami kegagalan.
“DPC partai harus bertanggung jawab atas kekalahan pilkada tersebut, termasuk Ketua DPC beserta jajarannya,” ujar Lili kepada Jurnal Depok, Senin (14/12).
Lili menjelaskan, DPP PDI Perjuangan sesungguhnya sudah membentuk BSPN yang ditetapkan dalam kongres partai. BSPN terbentuk dengam programnya organisir saksi dan amankan suara serta sintem input/monitoring/evaluasi saksi serta input tabulasi suara pemilu.
“Pada pelaksanaannya kurang maksimal dan digantikan program lain di luar BSPN oleh para pemilik kebijakan partai di Kota Depok,” paparnya.
BSPN, sambungnya, sudah dibentuk dengan komposisi pengurus yang disesuaikan dalam bidang dan biro yang telah ditetapkan partai di Kota Depok.
“Konsep sebuah strategi dan pelaksanaan program telah dibuat secara sistematis, tapi apa hendak dikata, segala bentuk rencana yang sudah ditetapkan oleh partai tingkat pusat dan dilaksanakan oleh BSPN cabang tidak direspon dengan baik,” jelasnya.
Alhasil, kata dia, terjadi ketidak sinkronan dalam rencana pemenangan atau merebut kekuasaan di Kota Depok.
“Lantas salahnya dimana? Tidak ada yang salah, tapi ada yang harus bertanggungjawab atas ketidak berhasilan ini. Kami minta DPP partai memberi evaluasi terhadap kinerja ketua, kepala BP Pemilu, sekertaris dan bendahara partai untuk mundur. Membuat cara perhitungan sendiri dan mendahulukan perhitungannya,” tegasnya.
Lili juga menyayangkan program yang sudah dibuat secara sistematis tidak digubris.
“Sistem yang sudah dibuat BSPN pusat dinomerduakan,” katanya.
Sebelumnya, Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Hendrik Tangke Allo menegaskan partainya bersama Gerindra solid untuk mengusung pasangan Pradi Supriatna-Afiah Alia dalam Pilkada Depok, 9 Desember 2020.
Pernytaan tersebut dikatakan Hendrik usai menggelar pemantapan Kolisi PDI Perjuangan-Gerindra di kediaman Pengurus DPP Partai Gerindra, Nuroji.
“Kami mendiskusikan dan mengkoordinasikan persiapan-persiapan sosialisasi yang nantinya akan dilakukan secara bersama sama. Bagi kami Pradi-Afifah sudah final,” ujar Hendrik kepada Jurnal Depok, Minggu (5/7).
Ia menambahkan, saat ini pihaknya tidak lagi membicarakan tentang bagaimana rekomendasi dari DPP partai masing-masing karena hal itu sudah selesai.
“Pradi Afifah saat ini fokus bagaimana melakukan konsolidasi ke masyarakat Depok. Gerindra dan PDIP Depok tidak terpengaruh dengan manuver-manuver yang dilakukan oleh parpol lain di Depok,” pungkasnya. n Rahmat Tarmuji