Pancoran Mas | jurnaldepok.id
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Nana Shobarna memastikan acara debat publik pasangan calon (Paslon) wali-wakil wali kota Depok, Minggu 22 November esok tanpa dihadiri oleh pendukung atau suporter dari masing-masing pasangan calon.
“Karena pilkada di masa pandemi dan untuk mematuhi protocol kesehatan, sehingga dalam pelaksanaan debat publik pun kami tidak mengundang atau melibatkan pendukung. Namun, hanya orang-orang tertentu saja yang kami undang untuk hadir di studio televisi,” ujar Nana kepada Jurnal Depok, Kamis (19/11).
Ia menambahkan, yang dimaksud orang tertentu itu diantaranya pasangan calon, perwakilan tim kampanye atau LO. Dimana, masing-masing pasangan calon itu hanya boleh menghadirkan maksimal 10 orang.
“Selebihnya KPU kota 10 orang, Bawaslu kota 10 orang, Forkopimda enam orang, KPU dan Bawaslu Jabar masing-masing satu orang. Estimasi kami memang sekitar 40 orang, jadi tak melebihi 50 orang,” paparnya.
Ia menjelaskan, karena acara debat publik disiarkan secara live di televisi, maka ia mengimbau masyarakat, pendukung dan tim kampanye silahkan menonton dari rumah atau menggelar nonton bareng di posko pemenangan.
“Kan itu lebih enak, bisa sambil ngopi dan makan singkong goreng. Dari itu kami mengimbau mereka tidak perlu memaksakan diri datang ke studio, karena kesana juga akan percuma dan tidak akan kami akomodir. Ini sudah kami sampaikan berkali-kali dengan LO, mohon ini bisa dipatuhi,” jelasnya.
Langkah tersebut, sambungnya, diambil untuk tetap menjaga protocol kesehatan dan pihaknya telah memfasilitasi secara live.
“Aturan ini akan terus berlaku hingga debat ketiga nanti,” katanya.
Debat publik yang akan disiarkan langsung di iNews TV pada, Minggu 22 November akan berlangsung selama dua jam yakni mulai pukul 15.00-17.00 WIB.
“Tema yang kami usung pada debat pertama adalah terkait tata kelola pemerintahan, pelayanan publik dan hukum di Kota Depok dalam era kebiasaan baru. Tema yang kedua dan ketiga, kami masih rahasiakan,” pungkasnya. n Rahmat Tarmuji