Beji | jurnaldepok.id
Stok peti mati untuk pasien Covid 19 di Kota Depok mulai menipis karena tingginya permintaan dan angka kematian pasien Covid 19.
Pantauan di Kecamatan Beji, stok peti mati yang diletakan di pintu masuk kantor Kecamatan Beji yang sebelumnya berjumlah dua saat ini tinggal satu.
“Ya peti mati Covid 19 tinggal satu, kemarin ada dua,” kata Mawardi salah satu petugas Kantor Kecamatan Beji, kemarin.
Dua peti mati berwarna putih itu didatangkan dari wilayah Tangerang, Banten.
Sementara itu petugas Satgas Penanganan Covid 19 Kelurahan Kemirimuka Friansyah menambahkan satu peti sudah digunakan oleh warganya yang meninggal dunia karena terindikasi Covid 19.
“Sebelumnya peti mati Covid 19 sudah kami gunakan untuk warga kami. Sehingga peti mati yang awalnya berjumlah dua sekarang tinggal satu didepan ruang masuk Kantor Kecamatan Beji,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Unit Pelayanan Tehnis (UPT) Pemakaman Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok, Hasudungan mengatakan saat ini peti mati yang tersedia untuk pasien Covid 19 semakin menipis.
“Data kami peti mati semakin menipis, sejak 10 April sampai 13 September ada sebanyak 121 peti (jenazah) yang sudah kami keluarkan,” ungkapnya.
Dia memastikan peti mati digunakan untuk pasien Covid-19, namun dirinya tak bisa memastikan apakah pasien tersebut bersetatus positif atau Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid 19.
“Kami keluarkan sesuai protap. Kami nggak bisa menjust korban positif atau PDP, itu hanya pihak rumah sakit yang tahu,” jelasnya.
Lebih lanjut Hasudungan mengungkapkan, untuk saat ini peti mati untuk pasien Covid 19 di UPT-nya hanya tersisa tiga unit.
Hal tersebut tidak terlepas dari semakin meningkatnya jumlah pasien Covid 19 yang meninggal.
“Di gudang kami hanya tersisa tiga unit peti mati. Rencananya kami mau ambil di Sentra Medika,” pungkasnya. n Aji Hendro