HeadlinePeristiwa

Komplek Marinir Terendam Banjir Hingga 1 Meter Lebih

Pancoran Mas | jurnaldepok.id
Hujan deras yang mengguyur seluruh wilayah Kota Depok pada Selasa malam hingga Rabu pagi hari tak pelak memicu terjadinya banjir disejumlah kawasan tak terkecuali kawasan komplek perumahan Marinir di Rw 06, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, (RJB), Kecamatan Pancoran Mas, yang mengalami banjir dengan kedalaman lebih dari 1 meter.

Mantan Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Abdul Fatah mengatakan, kawasan perumahan Marinir memang rentan terjadi banjir lantaran posisi lahan yang lebih rendah dari kawasan sekitarnya, hal itu kata dia sementara saluran air yang mengarah ke kawasan Masjid Kuba Emas Meruyung kerap rak mampu menampung debit air saat terjadi hujan deras.

“Debit air dari subuh sudah sangat tinggi, dan hujan tidak juga hingga pukul 9 pagi sehingga luapan air tak dapat dihindari, terutama diseputar Jembatan satu warga harus dievakuasi menggunakan perahu karet karena luapan air sudah mencapai hampir dua meter, ” kata Jejen, sapaan akrab Abdul Fatah.

Tak hanya diareal komplek perumahan Marinir, genangan air juga merangsek ke kawasan perumahan Pelita dan Puri Anggrek Mas dikawasan Parung Bingung.

Warga dua perumahan sempat panik dengan luapan air yang luar biasa besar dan hujan yang tak kian reda pada saat itu.

“Waduh nih, ngeri juga kalau ujan gak berenti sampai siang bisa kerendem semua rumah kami disini, ” ujar Robert salah satu warga perumahan Pelita.

Banjir akibat hujan deras kemari pagi tak hanya menggenangi kawasan permukiman warga saja namun sejumlah ruas Jalan Raya Sawangan tak luput dari genangan air bahkan diperempatan Mampang ketinggian air mencapai hampir setengah badan orang dewasa dan melumpuhkan aktivitas lalu lintas pada saat itu lantaran para pengguna jalan tidak berani menerobos genangan air diseputar jembatan Mampang tepatnya disekitar depan Masjid Mampang.

Amin salah satu pengendara roda empat mengaku terpaksa menunggu air surut diatas bidang jembatan mampang lantaran tidak berani menerobos genangan air dikawasan itu.

“Saya enggak berani menerobos sialnya banjirnya gede banget nanti yang ada mesin mobil masuk air, ” kata Amin saat menunggu air surut diatas bidang jembatan Mampang. n Asti Ediawan

 

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button