Beji | jurnaldepok.id
Partai Gerindra Kota Depok pengusung pasangan Mohammad Idris dan Pradi Supriatna pada Pilkada 2015 merasa dicuekin oleh Pemkot Depok dalam menentukan kebijakan atau program.
Demikian dikatakan Dewan Pembina DPC Partai Gerindra Kota Depok, Nuroji saat ditemui di Nuroji Center.
Ia menegaskan partainya akan berpisah dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Depok 2020 mendatang.
“Saya sering memberikan masukan kepada DPRD, agar kompak dan saling memberikan informasi atau isu di Depok,”katanya.
Nuroji mengatakan alasan partai berlambang kepala burung garuda itu memilih tidak lagi berkoalisi dengan PKS karena kecewa.
Pasalnya, selama hampir lima tahun memimpin Kota Depok, Partai Gerindra tidak pernah dilibatkan dalam hal perumusan keputusan-keputusan, dan kebijakan Walikota Depok.
“Walaupun nama kami ada di pemerintahan, tapi tidak pernah diajak memerintah, salah satu contoh kecil aj ada logo Frendly City itu gambar persis PKS, kalau mau adil kasih dong warna Gerindra nya,”katanya.
Nuroji menjelaskan sebagai partai koalisi sudah sewajarnya setiap keputusan yang diambil untuk kemajuan Kota Depok bisa dirumuskan bersama.
“Keputusan jangan sendiri-sendiri aja kan ada wakil di situ. Kami sering tegur dewan, dalam beberapa kesempatan tidak diajak berkomunikasi. Selama ini fungsi dewan belum dimaksimalkan,” ungkapnya.
Dengan pertimbangan itu Nuroji, telah bulat untuk bertarung dengan PKS dalam Pilkada 2020 mendatang.
Ia menyebut, saat ini Partai Gerindra Kota Depok telah menjalin komunikasi dengan beberapa partai di Depok.
“Kami juga akan berbicara koalisi dengan partai lain kedepan. Intinya kami siap bertarung atau pecah kongsi dengan PKS,” kata Nuroji.
Menanggapi hal itu, Ketua DPD PKS Kota Depok, Hafid Nasir mengatakan memaklumi keputusan Partai Gerindra untuk pecah kongsi dengan PKS dalam Pilkada 2020. Namun dirinya menegaskan setiap keputusan yang diambil oleh parpol di daerah harus sesuai dengan keputusan Dewan Pimpinan Pusat.
“Kita jangan terlalu terburu-buru ambil sikap, karena keputusan parpol tergantung keputusan DPP,” katanya.
Menurut Hafid keputusan DPC Partai Gerindra terlalu dini untuk mengambil sikap pecah kongsi dengan PKS di Pilkada Depok 2020.
“Masing-masing dari kita masih menunggu keputusan DPP,” pngkasnya. nCR-JD1