Beji | jurnaldepok.id
Musim kemarau saat ini membawa dampak buruk bagi perkembangan buah belimbing yang dihasilkan dari kebun belimbing RW 04 Kelurahan Pondokcina, Kecamatan Beji. Hal tersebut diungkapkan penggiat Belimbing, Lukman Saneli.
“Untuk bulan ini komoditi hasil panen belimbing kebun kami agak berkurang,” tambahnya.
Dia mengatakan hasil panen komiditi belimbing jumlahnya berkurang. Biasanya mencapai puluhan kwintal namun untuk bulan ini hanya puluhan kilogram saja.
Menurut dia, yang menyebabkan penurunan jumlah komoditi belimbing adalah musim kemarau.
“Contohnya belimbing mau berbuah namun saat ingin berbuah hujan yang mengakibatkan anak buah belimbing rontok karena kekeringan,” terangnya.
Ia menuturkan para pelaku usaha atau petani buah Belimbing di Kota Depok saat ini memasuki masa panen namun mengeluhkan kendala pemasaran buah belimbing.
“Pasokan belimbing yang masih fluktuatif dari petani membuat produksi belimbing bisa sangat melimpah atau justru kekurangan,” ucapnya.
Selain itu, saluran distribusi yang panjang mulai dari petani, pengumpul, pedagang besar, dan supplier bisa membuat harga belimbing naik.
Dia mengatakan untuk sekali panen sekitar lima ton bisa dihasilkan dari perkebunan buah belimbing di lapangan Binangkit, Kelurahan Pondokcina ini.
“Dulu pas panen, saya jual ke Pasar Minggu, namun untuk sekarang tidak karena dijual ke Pasar Induk,” terangnya.
Dia berharap Pemkot Depok membantu para petani saat masa panen sehingga pemasaran buah belimbing tepat sasaran dan bisa terjual dengan baik.nCR-JD1