Margonda | jurnaldepok.id
Tepat tanggal 27 April 2019 ini Kota Depok genap berusia 20 tahun. Berbagai kemajuan baik dibidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan penguatan ekonomi masyarakat berbasis usaha mikro turut dirasakan oleh masyarakatnya.
Walikota Depok, Mohammad Idris mengungkapkan, usia 20 tahun Kota Depok ibarat anak remaja yang sedang genit-genitnya.
“Kami sering kali menganalogikan dengan manusia, usia 20 tahun ini adalah masa remaja, remaja tingting. Remaja yang genit dan ganjen namun perlu arahan,” ujar Idris kepada Jurnal Depok, kemarin.
Dari itu, sambungnya, pihaknya terus membangun dalam rangka peremajaan gedung-gedung, peremajaan fasilitas umum, peremajaan ruang terbuka hijau dan lain sebagainya.
“Nanti ketika menginjak usia 30 atau 40 tahun, Depok sudah kinclong. Saat ini pada usia 20 tahun Depok sudah banyak yang melirik,” paparnya.
Dari sisi program pemerintahan, dirinya merasa bersyukur atas capaian kinerja, prestasi dan penghargaan. Di awal tahun 2019 ini, kata dia, sudah ada enam penghargaan yang diterima Pemerintah Kota Depok.
“Yang terbaru yakni Wahana Tata Nugraha, penghargaan dibidang transportasi terkait rekayasa lalu lintas, kapasitas perbandingan anatara jumlah penduduk dan kapasitas jalan, cara mengatasi kemacetan inovasinya seperti apa, itu yang dinilai oleh pemerintah pusat,” jelasnya.
Selain itu, Idris juga optimistis akan kembali meraih penghargaan WTP untuk kesekian kalinya bagi Kota Depok.
Tak lupa, Idris juga menyampaikan selamat hari jadi Kota Depok ke 20 kepada seluruh warga masyarakat Kota Depok.
“Depok ini milik kita bersama, kita membangun bersama, kesejahteraan dan kebahagiaan juga untuk bersama. Sehingga hari jadi ini adalah hari jadi bersama, bukan punya pemerintah apalagi punya walikota, tapi punya bersama,” ungkapnya.
Sementara itu Wakil Walikota Depok, Pradi Supriatna mengungkapkan, di usia yang ke 20 tahun Depok mulai menunjukkan jati diri dan karakternya sebagai kota yang majemuk dan hetrogen.
“Pertumbuhan ekonomi Depok begitu menggeliat di atas 6,6 persen, ini di atas rata-rata Jawa Barat,” tandasnya.
Dengan begitu, lanjutnya, Depok menjadi kota yang seksi bagi investor untuk berinvestasi di segala bidang.
“Perencanaan tata kota tentu harus kami siapkan juga dengan matang untuk kedepannya. Bahkan untuk 50 atau 100 tahun kedepan. Syukur-syukur Depok bisa menjadi seperti Singapore,” harapnya.
Dari itu, Pradi berharap kepada seluruh masyarakat Kota Depok termasuk para stake holder di dalamnya untuk bersama-sama turut serta membangun Depok agar terwujud Depok yang unggul, nyaman dan religius. n Rahmat Tarmuji