Margonda | jurnaldepok.id
Pihak keluarga RNV menilai tewasnya korban diduga ada kejanggalan, keluarga ragukan kematian wanita yang diduga bunuh diri di Apartemen Margonda Resindence di Kecamatan Beji, pada Senin (11/3) malam.
Kakak korban RNV, Sri Wahyuni ditemui di kediamannya di Kampung Pabuaran, Citayam, Bogor, mengatakan bahwa adik bungsunya tersebut mati tidak wajar dan kuat dugaan bukan karena bunuh diri.
“Tidak mungkin adik saya mati secara tragis seperti itu dengan bunuh diri lompat bebas dari lantai 17 apartemen,”katanya.
Dia mengatakan, selain itu dari TKP pertama korban ditemukan ada kejanggalan karena tidak ada darah, hanya luka memar di belakang batang leher, dan sleting celana jeans biru yang digunakan korban terbuka hingga terlihat celana dalamnya.
Semasa hidup, adiknya dikenal tomboy dan sudah bekerja beberapa kali sebagai cleaning service dan terakhir bekerja di Stasiun Klender, Jakarta Timur.
“Orangnya tertutup, jika ada masalah tidak pernah cerita ke orang tua atau saudara. Namun lebih percaya ke teman jika mau curhat masalah pribadinya,” paparnya.
Meninggalnya RNV pertama kali diketahui melalui media sosial, dan tidak lama kemudian ia menerima telepon dari anggota Polsek Beji bahwa kabar yang beredar di media sosial ada orang bunuh diri adalah adiknya.
Meski dikenal tomboy di keluarga, berdasarkan keterangan Sri, adiknya berencana akan melangsungkan pernikahan dengan pria pilihannya pada tahun ini.
“Ada rencana adik saya mau menikah tahun ini sama teman pria di satu lingkungan tempat tinggal. Namun ada kejadian seperti ini kami semua baik keluarga maupun kerabat syok semua dan tidak percaya korban meninggal begitu cepat,” tambahnya.
Sementara itu sebelum kejadian, sorenya pukul 17.00 WIB korban sempat telepon ibunya bahwa tidak masuk kerja.
“Sampai pukul 18.00 WIB korban masih updet status ‘Laa Illaha Illallah’. Masih ada temen korban di apartemen lokasi kejadian. Kemungkinan temen dulu sewaktu korban pernah jadi OB di Showroom Mitsubishi sebelah D-Mall. Selain itu korban tidak pernah mengeluh hanya ada sakit maag saja. Antara percaya dan tidak, kalau adik saya itu mati secara tragis,” ungkapnya.
Anggota Polsek Beji memberitahukan bahwa kematian adiknya itu masih misterius antara bunuh diri dan tidak.
Sebelum ditemukan tak bernyawa, ternyata korban sempat menulis pesan di media sosial. Dalam status media sosialnya itu, RNV seakan memiliki masalah psikologi yang cukup berat hingga seolah putus asa.
Berikut tulisan yang diyakini dibuat oleh korban sebelum mengakhiri hidupnya dengan cara terjun dari lantai 17.
‘Masalah terus menghantam bertubi-tubi. Dalam hati rasa ingin bunuh diri. Siapa yang sebenarnya korban di sini? Kenapa semua mem-bully?’.
Tulisan itu diunggah pada bulan lalu, tepatnya 11 Februari 2019. n CR1-JD