Pancoran Mas | jurnaldepok.id
Aparat Polresta Depok dan Polda Metro Jaya, Kamis (3/1) melakukan olah TKP lanjutan dan rekosntruksi atas tewasnya Bripka Matheus sekitar pemakakan umum Mutiara di Kelurahan Pancoran Mas, Kecamatan Pancoran Mas.
Sejumlah petugas yang mengenakan sarung tangan menyisir lahan di depan TPU Mutiara di kawasan itu. Tim Puslabfor Mabes Polri dibawah pimpinan KaSubdid Labfor Senjata Api Bareskrim Polri, AKBP Bisma.
Mereka mencari slongsong peluru di antara rerumputan yang telah dipasang garis kuning polsi dimana jasad Bripka Mathues ditemukan tewas.
Kasubid Senpi Forensik Mabes Polri, Komisaris Polisi Arif S mengatakan tim juga masih mencari sisa selongsong peluru yang diperkirakan masih tertinggal di lahan kosong tersebut.
“Kami cari pelan-pelan ya, ayo bareng-bareng. Kalau ada puing yang perlu diangkat, angkat aja,” kata Arif memimpin timnya.
Kapolresta Depok, Kombes Didik Sugiarto mengatakan, pasukannya tengah menacari slongsong peluru dan proyektilnya. Alasannya, tim foresik memerlukannya untuk bisa mengambil kesimpulan penyebab kematian korban.
“Kami juga melakukan olah TKP lanjutan dan rekonstruksi posisi korban dan simulasi posisi korban sebelum terluka,” katanya.
Dia mengatakan penyidik bersama Labfor Polri melakukan olah TKP lanjutan, kegiatan yang dilakukan adalah melakukan rekonstruksi posisi korban dan simulasi posisi diduga korban sebelum korban terluka.
“Anggota kami rekonstruksikan seperti yang tadi sudah dilakukan dengan mengambil posisi ditemukannya korban dan di situ juga ada darah yang ditemukan, tim juga mencoba melakukan kembali pencarian terhadap selongsong maupun proyektil peluru,”katanya.
Kegiatan untuk kepentingan pemeriksaan laboratorium forensik, jadi tim forensik Polri untuk mengambil kesimpulan melakukan langkah-langkah olah TKP lanjutan ini.
“Tentu ini sebagai bahan analisa oleh tim untuk nanti diambil kesimpualn. Yang jelas nanti oleh tim Labfor akan dilakukan analisa juga dari hasil olah TKP sebelumnya seperti yang sudah disampaikan oleh Kabid Humas bahwa dari hasil pemeriksaan pertama ditemukan ada mesiu ditangan kanan korban, kemudian senjata juga ditemukan ada di TKP di sekitar tubuh korban. Kemudian ada luka tembak yang posisinya dikening kanan menembus ke arah atas,” ungkapnya.
Hasil tersebut, kata dia, akan dianilisa ditambah dengan hasil olah TKP hari kemarin yang dilakukan rekonstruksi posisi korban sebelum ditemukan, ini langkah langkah yang dilakukan tim labfor.
“Kemudian penyidik juga lakukan pemeriksaan saksi, total sudah 13 saksi yang diminta keterangan. Nah ini nanti akan kami gabungkan dengan hasil labfor, kemudian dari hasil rumah sakit dari otopsi,” terangnya.
Dikatakannya, senpi organik yang dipinjam pakaikan oleh korban, jenisnya Sixover, itu senpi organik dari Polri. Penyelidikan juga membuat penyidik menemukan mesiu di tangan kanan korban. Selain itu, pada HP korban ditemukan tulisan permintaan maaf.
Matheus merupakan seorang anggota Polri berpangkat Brigadir Kepala. Pada Senin (31/12) malam ditemukan tewas dengan kondisi wajahnya berlumuran darah. Korban ditemukan tergeletak di sekitar di pemakaman Mutiara RW 13 Kampung Pitara Kelurahan Pancoran Mas, Kecamatan Pancoran Mas. n CR1-JD