Cipayung | jurnaldepok.id
Pemerintah Kota Depok mencanangkan membuat satu juta lubang biopori di 11 kecamatan dan 63 kelurahan se Kota Depok. Pencanangan perdana telah dilakukan di wilayah Kelurahan Ratujaya, Kecamatan Cipayung, akhir pekan kemarin.
“Kami menargetkan satu juta lubang biopori sampai akhir tahun 2019 mendatang. Logikanya, saat ini warga Depok telah mencapai 2,3 juta, kalau ada kesadaran dari masyarakat minimal membuat dua lubang biopori saja, itu pasti akan tercapai,” ujar Idris kepada Jurnal Depok, kemarin.
Dikatakannya, pembuatan lubang biopri bisa dilakukan di mana saja, termasuk dipemukiman padat penduduk. Hal itu pernah dilakukannya pada saat 2013 di wilayah padat penduduk di Sukmajaya dengan membongkar satu ubin dan dibuatlah lubang biopori.
“Lubang biopori juga bisa dimanfaatka untuk menaruh sisa makanan yang kelamaan menjadi belatung dan menyuburkan tanah,” paparnya.
Secara ilmiah, sambungnya, lubang biopori sangat efektif untuk menjadi resapan air di musim penghujan dan cadangan air untuk musim kemarau.
“Dulu tidak efekif karena semangatnya cuma sebulan, semangat pembangunan ini harus berkelanjutan. Pengawasan dimulai dari RW,” terangnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok, Hj Ety Suryahati mengatakan, nantinya pihak kelurahan juga melakukan monitoring untuk pelaksanaanya.
“Karena ini targetnya satu tahun, dari mulai saat ini menghadapi musim hujan sampai tahun depan di musim kemarau,” tandasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, lubang biopori bisa dibuat di saluran air yang permanen dan halaman yang telah dibetonisasi.
“Tahun ini peralatan yang ada saja dulu kami maksimalkan, pengadaan baru tahun depan kami lakukan, ini kegiatan untuk meminimalisir terjadinya banjir di musim hujan dan kekeringan pada saat musim kemarau,” terangnya.
Dijelaskannya, saat ini ada sekitar 5.225 RT se Kota Depok. Dirinya berharap, di masing-masing RT dapat membuat 15-17 lubang biopori setiap bulannya.
“Sehingga nantinya dalam satu tahun telah mencapai satu juta lubang biopori. Ke depan pada saat kemarau tidak kekeringan lagi dan hujan tidak kebanjiran lagi, kami berikan pendampingan juga ke masyarakat,” pungkasnya. n Rahmat Tarmuji