HeadlinePemerintahan

Jumlah Pelamar CPNS Depok Mencapai 6.943 Orang

Margonda | jurnaldepok.id
Sebanyak 6.943 orang telah melamar pekerjaan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Hal itu diungkapkan langsung oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Depok, H Supian Suri.

“Dari 239 kuota tercatat ada 6.943 orang yang telah mendaftar CPNS dari berbagai latar belakang keilmuan. Kami berharap tambahan pegawai ini nantinya bisa memberikan dampak postif terhadap kualitas pelayanan masyarakat,” ujar Supian kepada Jurnal Depok, Senin (22/10).

Ia menambahkan, dari jumlah tersebut menunjukkan Pemerintah Kota Depok menjadi salah satu pemerinhtahan daerah yang diminati oleh para pelamar.

Namun begitu, Supian menjelaskan dari jumlah 6.943 pelamar yang memenuhi syarat admistrasi sebanyak 5.689 pelamar.

“Sementara ada 1.254 pelamar yang tidak memenuhi syarat,” paparnya.

Sebelumnya ia mengtakan, penerimaan CPNS Kota Depok didasari Keputusan Menteri Pemberdayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 308 Tahun 2018 tentang kebutuhan pegawai Aparatur Sipil Negara di lingkungan Kota Depok tahun anggaran 2018, bahwa Kota Depok mendapat penetapan kebutuhan ASN (formasi CPNS) tahun 2018 sebanyak 239 orang.

“Untuk jumlah tenaga guru sebanyak 108 orang, tenaga kesehatan 104 orang dan tenaga teknis 13 orang. Sementara formasi khusus (eks tenaga honorer K2) sebanyak 14 orang,” terangnya.

Walikota Depok, Mohammad Idris mengtakan sesungguhnya Pemkot Depok mengajukan lebih dari 300 orang. Ternyata hal itu disesuaikan persis data terakhir yang pensiun dan itulah yang direalisasi oleh pusat.

“Sementara itu, tidak ada tambahan lain. Kalau kekurangan memang masih banyak kekurangan, tapi saat ini dilakukan pemerataan SDM di seluruh Indonesia, maka yang dipakai di Kota Depok ini adalah formasi sesuai pensiun tahun sebelumnya,” terangnya.

Dijelaskannya, tiga formasi lowongan CPNS sesuai dengan yang pensiun tahun lalu. Jika bicara prespektif kebutuhan, kata dia, Depok masih memerlukan lebih dari 1.000 PNS yang dihitung dari jumlah warga dengan ratio 1:70 orang dalam pelayanan.

“Saat ini masih 1:300 orang, sudah tidak normal dari sisi kebutuhan. Tetapi karena yang dipikirkan kementerian adalah nasional, masih banyak kebutuhan ASN di wilayah timur, Kalimantan dan wilayah lainnya. Makanya untuk pemerataan di wilayah yang penduduknya padat disesuaikan dengan jumlah pensiun pada tahun sebelumnya. Kalau memang ada formasinya tahun depan jumlahnya bisa ditambah, untuk Depok ini minimal tiga kali lipat,” pungkasnya. n Rahmat Tarmuji

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button