eventHeadline

Dzikir Bersama, Rutan Dijadikan Pesantren

Laporan: CR1-JD
Warga binaan di Rumah Tahanan (Rutan ) Kelas II B Depok, menggelar Dzikir bersama dengan Ustad Muhammad Arifin Ilham di Masjid Baiturachman Rutan Depok.

Acara tersebut juga dihadiri Wakil Walikota Depok, Pradi Supriaatna, tokoh ulama dan masyarakat, unsur TNI dan Polri, serta unsur Muspika Cilodong.

Dalam tausiyahnya, pimpinan Majelis Zikir Az-Zikra berpesan agar kegiatan dzikir dapat menjadi suatu program nasional dalam Rutan khususnya. Dengan melakukan zikir dapat membuat WBP menjadi lebih baik dan ada perubahan.

Dia juga menyambut positif langkah Kementerian Hukum dan HAM yang menggagas program pesantren diterapkan di seluruh rumah tahanan atau lembaga pemasyarakatan di Indonesia.
Menurut dia, hal itu merupakan modul pendidikan terbaik bagi para napi.

“Alhamdulillah, ini berkah rutan jadi pesantren. Jadi ada kesempatan terbaik untuk hijrah semua. Alhamdulillah, rutan se-Indonesia semua sudah menjadikan rutan jadi pesantren,” ujarnya, kemarin.

Arifin menilai, program pesantren masuk rutan adalah gagasan yang baik. Hal itu diharapkan, mampu mengubah para napi ke arah yang lebih baik, agar bisa diterima kembali di tengah masyarakat. Ia berharap, agenda zikir bersama ini bisa dijadikan program nasional.

“Ini modul pendidikan yang terbaik, memberi kesempatan bagi semua untuk kembali ke masyarakat menjadi lebih baik lagi. Arifin merasakan betul ada tampak perubahan.
Ini (berzikir) mestinya dijadikan aturan pada setiap rutan, tidak hanya keinginan kepala rutan, tapi jadi kebijakan nasional, bekerja sama dengan pesantren-pesantren terdekat,” paparnya.

Di tempat sama, Wakil Walikota Depok, Pradi Supriatna mengatakan, program pesantren maupun zikir bersama telah dilakukan sejak beberapa waktu lalu. Hal ini akan menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Depok.

“Sesungguhnya semua mahluk sama di hadapan Tuhan. Dengan Berzikir bisa memberikan ampunan bersama-sama oleh Allah SWT. Selain zikir juga refleksi,” tandasnya.

Pihaknya juga memberika sumbangan Al Quran tidak hanya sebagai arti simbolik juga terjemahan.

“Yang paling penting, kami sudah mulai dulu, jadi pesantren ini akan terus dikembangkan. Harapan saya, pembekalan-pembekalan bukan hanya teknis, tapi juga jadi makanan pada hati kita. Saya harap, ini bukan hanya simbolik saja karena ini akan menuntun kita ke arah yang lebih baik,” katanya.

Sementara itu, Kepala Rutan Kelas II B Cilodong, Bawono Ika Sutomo menaruh apresiasi pada Pemkot Depok dan jajaran, karena telah mendukung penuh program-program positif di rutan tersebut.

“Peran Pemkot Depok sangat luar biasa pada kami, ini tentunya jadi tanggungjawab kami bersama untuk melakukan pembinaan pada warga yang ada di sini,” ungkapnya.

Pria yang akrab disapa Bawono menyadari, pembinaan para napi memerlukan dukungan berbagai pihak. Salah satunya ialah dari kalangan ulama.

“Ini harus kami lakukan pembinaan-pembinaan pada mereka, baik kemandiriannya dan lain-lain. Kami tidak bisa melakukan sendiri, harus ada dukungan dari yang lain,” terangnya.

Zikir akbar yang diikuti ribuan napi di Rutan Depok itu berlangsung cukup
khidmat.

Dia menambahkan, pihaknya mengapresiasi atas kehadiran Ustad Arifin Ilham meski dalam kondisi pasca sakit.

Sejumlah napi, pejabat dan beberapa calon anggota legislatif yang mengikuti kegiatan tersebut terlihat tak kuasa menahan air mata, ketika mengumandangkan lantunan ayat-ayat suci Al Quran.

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button