Tapos | jurnaldepok.id
Walikota Depok, Mohammad Idris menjamin tidak ada titipan dalam penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun ini. Hal itu dikatakan Idris usai menghadiri acara pembinaan sinergitas kecamatan dan lomba Kecamatan Layak Anak tahun 2018 di Kantor Kecamatan Tapos.
“Ini penyelenggaranya BKN, kami ketempatan per zona karena di Depok tak ada tempat yang bisa menampung pendaftar yang jumlahnya diperkirakan lebih dari 3.000 orang. Makanya numpang ke Bogor, jadi tes tulisnya bersama Bogor, mungkin di stadion, semuanya dilakukan secara online begitu juga pendaftarannya,” ujar Idris kepada Jurnal Depok, Selasa (18/9).
Ia menegaskan, bahwa daerah tidak ada dan tidak bisa titip menitip.
“Kalau menitip pasti ketahuan baik oleh pihak ketiga maupun oleh pemerintah pusat, tidak ada titipan. Biar adik, keponakan atau saudara saya enggak bisa nitip, semuanya silahkan daftar secara online, ujian terbuka,” tegasnya.
Namun begitu, Idris sedikit mengkritik terkait formasi guru agama hendaknya tidak menggunakan formasi khusus Pendidikan Agama Islam (PAI).
“PAI itu hanya ada di Fakultas Tarbyiah UIN, sementara di UIN itu kan ada Usuluddin, Dakwah, Hukum Islam dan lainnya. Lalu di mana mereka menempatkan untuk menjadi PNS, ini enggak bisa, susah. Harusnya guru agama, bukan PAI. Kalau PAI ya nomenklaturnya Tarbiyah, selain Tarbiyah enggak ada,” terangnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, K2 diperbolehkan ikut namun harus memenuhi kriteria seperti usia yang harus di bahwah 34 tahun dan pendidikan terakhir S1.
“Yang K2 ini sudah diplot 14 orang, untuk usia di bawah 34 tahun dan pendidikan S1, kalau SMA tidak bisa. Penerimaan CPNS ini terbuka se Indonesia, dari wilayah atau daerah mana pun bisa mendaftar untuk di Kota Depok, begitu juga sebaliknya,” pungkasnya. n Rahmat Tarmuji