HeadlineKeagamaan

Ulama Diminta Terjun ke Politik

Sawangan | jurnaldepok.id
Ulama besar Prof KH Syukron Ma’mun mengajak para alim ulama dan kiai untuk terjun langsung ke dunia politik. Terlebih jelang pileg dan pilpres 2019 mendatang.

“Orang Islam wajib berpolitik. Rasullah sudah memberi contoh mendirikan satu Negara dan Rasullah pemimpinnya, punya tentara, punya pasukan dan diteruskan oleh para sahabatnya, Abubakar, Umar, Usman itu semuanya mendirikan Negara untuk menjalankan syiar Islam,” ujar Syukron Ma’mun kepada Jurnal Depok, kemarin.

Dikatakannya, jelang pilgub, pileg dan pilpres 2019 ummat Islam harus menentukan siapa yang nantinya akan dipilih. Selain itu, ummat Islam Indonesia saat ini cukup toleran. Namun, kata dia, pemerintah tidak bisa membedakan mana naluri manusia dan mana yang SARA.

“Kalau orang Sunda senang dengan orang Sunda itu bukan SARA, tapi naluri namanya. Kalau orang Jawa suka dengan orang Jawa itu juga naluri bukan SARA. Kalau orang Madura senang sama orang Madura itu naluri, tidak bisa saya suruh benci dengan orang Madura, begitu juga sebagainya,” paparnya.

Dikatakannya, setiap golongan agar tidak ada dusta di antara kita.

“Orang Kristen pasti menginginkan pemimpin yang beragama Kristen, orang Hindu pasti menginginkan pemimpin yang beragama Hindu. Mengapa kalau orang Islam ingin memiliki pemimpin yang beragama Islam kok dikatakan SARA. Dimana keadliannya?,” tegasnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Daarul Rahman itu menegaskan, ummat Islam memiliki hak dan kewajiban untuk memilih pemimpin yang beragama Islam.

“Jangan mau dikadalin lagi. Saya salut sama orang Kristen di Papua karena gubernurnya selalu orang Kristen, itu wajar bukan SARA. Di Bali gubernurnya selalu orang Hindu, itu bukan SARA dan itu wajar. Di Jakarta gubernurnya orang Islam, wajar. Indonesia pemimpinnya orang Islam wajar, karena mayoritas ummat Islam. Jadi, jangan ada dusta di antara kita,” ungkapnya.

Walikota Depok, Mohammad Idris yang berlatar seorang kiai mengatakan majunya dirinya sebagai Walikota Depok merupakan dorongan dari alim ulama dan para kiai.

“Waktu saya mau mencalonkan diri ada sebagian besar kiai yang memang tidak ingin kiai terjun dalam dunia politik. KH Syukron Ma’mun inilah yang mendorong saya pertama kali untuk nyalon jadi walikota, secara individu beliau mendorong saya untuk maju sebagai walikota,” pungkasnya. n Rahmat Tarmuji

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button