HeadlinePemerintahan

Pradi: Calon Kadishub Harus…

Sawangan | jurnaldepok.id
Wakil Walikota Depok, Pradi Supriatna turut mengomentari terkait rencana pelantikan calon Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) yang bakal dilakukan pekan depan. Pradi pun berharap agar Kadishub Kota Depok nantinya memiliki kemampuan untuk mengurai kemacetan dan melakukan terobosan dibidang transportasi.

“Masalah transportasi ini menyangkut ruang dan dan bidang yang menjadi akses atau lalu lintas yang ada saat ini, berangkat dari infrastruktur bukan hanya SDM saja. Infrastruktur ini bisa saja dana nya dari APBD kota, provinsi maupun pusat,” ujar Pradi kepada Jurnal Depok, kemarin.

Ia menambahkan, saat ini Depok sudah menjelma menjadi kota metropolitan, sementara perisapan menuju itu dari tahun-tahun sebelumnya nampaknya tidak dipersiapkan.

“Ketika sudah jadi troble semacam ini, baru kita memikirkan langkah-langkah strategis untuk mengurai kemacetan. Kita harus mampu melakukan terobosan-terobosan mendorong untuk segera mengatasi itu dan melihat kembali rencana tata ruang, perlu tidak rencana tata ruang kita untuk dibedah kembali untuk jangka panjang, libatkan para ahli dan lainnya,” paparnya.

Selain itu, Pradi juga berharap Kadishub ke depan mampu melakukan intervensi terkait bantuan ke pemerintah pusat.

“Depok kan memiliki BKSP, BKSP ini meliputi wilayah Banten, Jawa Barat dan DKI, atau Depok bisa masuk juga ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Baru lah di situ bicara SDM yang memiliki kemampuan dan berkomitmen untuk melaksanakan hasil kajian-kajian yang digarap untuk mengurai kemacetan,” katanya.

Namun untuk jangka pendek, sambungnya, pemerintah juga tidak tinggal diam untuk mengurai kemacetan yang menjadi prioritas.

“Misalnya hasil kajian dari Bappeda tentu kami dorong, misalnya intervensi untuk pelebaran Jalan Raya Sawangan, kami sudah ajukan. Saat ini ROW nya menjadi 24 meter, kemudian terusan Juanda-Cinere, itu telah kami ajukan ke pemerinhtah pusat yang nilainya kurang lebih Rp 7 triliun,” ungkapnya.

Dari itu, ia berharap kepada Kadishub yang baru nanti dapat terus menjalin komunikasi dengan pemerintah pusat.

“Kadishub yang baru juga harus mencari program jangka pendek untuk mengurai kemacetan. Misalnya untuk wilayah-wilayah yang bersinggungan seperti pertigaan, perempatan dan lainnya bisa diintervensi tidak langsung patah misalnya. Hal-hal yang semacam ini yang harus dilakukan sementara,” pungkasnya. n Rahmat Tarmuji

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button