FutureHeadline

Iqbal Butuh Bantuan

Laporan: Rahmat Tarmuji
Muhammad Iqbal Septiansah, seorang balita sejak satu tahun enam bulan yang lalu hidup tanpa anus dan kaki kirinya saat ini membutuhkan bantuan dari para dermawan untuk biaya berobat.

Iqbal yang merupakan warga RT 01/06 Kelurahan Kemirimuka, Kecamatan Beji, dilahirkan pada 20 September 2016 lalu.

Ditemui di rumah kontrakannya, ibu Iqbal, Marliani mengatakan anak keduanya lahir dengan kondisi tubuh tanpa anus dan tidak ada kaki kirinya.

Tidak hanya itu, kaki kanan Iqbal juga tidak sempurna seperti tidak bisa digerakan.

“Kaki kanan Iqbal kaku. Selama mengandung Iqbal dalam kondisi biasa dan stabil dengan rutin melakukan pemeriksaan kandungan ke seorang bidan yang lokasinya tidak jauh dari rumah,” ungkap Marliani.

Saat melakukan pemeriksaan di bidan, kata dia, hasilnya bagus.

“Terus waktu usia kandungan lima bulan cek USG di salah satu rumah sakit, namun saat di USG bayi Iqbal dalam kondisi tengkurap,” katanya.

Kemudian, sambungnya, saat usia kandungan menginjak tujuh bulan ia memutuskan membuat kartu BPJS Kesehatan untuk sang bayi, dan memasuki waktu masanya Iqbal lahir dengan cara operasi Caesar di salah satu Rumah Sakit di Depok.

Mendengar hal tersebut, Marliani kaget. Pasalnya, selama mengandung Iqbal, bidan menyebut kandungannya bagus dan sehat.

Saat lahir Marliani belum melihat Iqbal, dan betapa kagetnya Marliani ketika melihat bayinya terlahir tidak sempurna.

“Kalau pas mengandung bayi Iqbal kami minum vitamin dan obat warung karena sering pusing dan rematik karena kami belum tahu saat itu sudah hamil muda, beda dengan wanita lain yang tahu hamil melaui proses menstruasi,”katanya.

Lahir dengan kondisi tidak sempurna, bayi Iqbal lalu diilarikan ke pihak RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta untuk dilakukan untuk tindakan operasi pembuatan anus.

Di RS Cipto Mangun Kusumo, Iqbal dioperasi dibuatkan anus di bawah bokongnya, tetapi kemudian infeksi. Kemudian dibuatkan (anus) lagi di pinggang, diagnosanya congenital absence, atresia and stricture of audit.

Saat ini Ibu dua anak itu sehari-harinya hanya merawat Iqbal dan menunggu jadwal pemeriksaan anaknya di RSCM, Jakarta.

“Alhamdulilah Iqbal sudah terdaftar di pasien BPJS, tapi kan untuk ke Rumah Sakit Cipto, Jakarta kami bingung biaya ongkosya apalagi ada biaya tidak terduga. Suami hanya kerja sebagai satpam, gajinya enggak cukup, ini mengandalkan BPJS dan bantuan Pak Haji Oto teman kakeknya untuk ongkos ke rumah sakit,”katanya.

Saat ini Marliani membutuhkan bantuan untuk putranya yang berusia 16 bulan tersebut. Sebab, menurut dia, gaji sang suami sebagai satpam di Perumahan Puri Depok Mas tak cukup untuk memenuhi kebutuhan Iqbal, seperti membeli wadah khusus untuk menampung kotoran yang dikeluarkan dari anus buatan pascaoperasi.

Dia mengatakan satu kantong kolostomi harganya Rp 120.000 di Cipto, itu bisa dipakai tiga hari karena bisa dicuci.

“Tetapi kemahalan, saya cari ada yang murah Rp 40.000, sehari habis dua kantong untuk wadah pup,” ungkapnya.

Ia pun berharap mendapatkan bantuan untuk kesehatan putra keduanya. Apalagi, biaya obat dan keperluan lainnya tidak ditanggung BPJS Kesehatan.

Sementara itu Lurah Kemirimuka, Kecamatan Beji, Zulkarnaen Yahya menambahkan dirinya sudah mendapatkan informasi kalau ada warganya yang lahir dengan kondisi yang tidak sempurna.

“Ya kami sudah ada info, mereka sudah ditangani dan terdaftar di pasien BPJS”katanya. n

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button