Margonda | jurnaldepok.id
Selain membuat panik ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota Depok, guncangan gempa juga telah merusak beberapa ruang perpustakaan dan dinding Gedung Dibaleka II.
Hasil pantauan Jurnal Depok di lapangan, plafon di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan lantai 3 rontok dan menimpa beberapa unit komputer yang ada di bawahnya.
“Iya guncangannya sangat kuat, kami panik. Ada yang rontok di lantai atas, Alhamdulillah tidak ada korban,” ujar Hani Hamidah, Sekretaris Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Depok, Selasa (23/1).
Hani yang saat itu terlihat sangat panik menuturkan, bahwa kaca di ruangannya pun turut bergetar kencang.
“Ibu kadis tadi masih di atas, kami turun lewat tangga. Di lantai tiga sangat terasa guncangannya,” ungkapnya.
Tak hanya di kantor Dinas Kearsipan dan Perpustakaan saja, kerusakan juga begitu nampak di loby Gedung Dibaleka II. Diding kramik di ruangan itu rontok dan berserakan dilantai.
“Ada dua orang yang menjadi korban satu ASN dan satu lagi warga. Korban ringan, tapi satu warga langsung dibawa ke RS Mitra Keluarga. Lukanya bukan karena tertimpa benda akan tetapi mereka terjatuh karena panik,” ungkap Kamaludin, petugas Pol PP.
Dikatakannya, warga yang dilarikan ke RS Mitra Keluarga kondisinya sedang hamil.
Sementara itu Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Depok, Adi Prayuda mengatakan, Gedung Dibaleka memiliki jalur evakuasi berupa tiga tangga darurat yang terdapat di sebelah kanan, kiri dan tengah gedung.
“Pada saat kejadian memang banyak yang langsung keluar ruangan dan menggunakan tangga darurat. Saat itu kondisi tangga memang padat dan pergerakan pun melambat,” ungkapnya.
Kabag Umum Sekretariat Daerah Kota Depok, Adnan langsung turun ke beberapa gedung yang mengalami kerusakan.
“Kerusakan masih kami inventarisasi baik yang di perpustakaan maupun Dibaleka II. Kami juga sudah dokumentasikan beberapa ruangan dan fasilitas yang rusak,” pungkasnya. n Rahmat Tarmuji
