Laporan: Rahmat Tarmuji
Untuk memberikan apresiasi dan pengakuan kepada warga binaan Lapas Cilodong, Majelis Taklim At Taubah melibatkan warga binaan dalam mengisi peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di majlis tersebut.
Pendiri Majlis Taklim At Taubah, KH Abubakar Madris mengatakan bahwa orang-orang yang ada di Lapas bukanlah orang-orang yang bermasalah. Meskipun bermasalah, kata dia, namun bisa kembali ke jalan yang benar.
“Makanya kami tampilkan anak-anak Lapas untuk bermain marawis dalam acara maulid ini,” ujar Abubakar kepada Jurnal Depok, kemarin.
Dikatakannya, jika anak-anak Lapas diberdayakan saat ini diharapkan ketika keluar nanti bisa menjadi orang yang lebih baik dan dapat diterima oleh masyarakat. Pihaknya juga ingin mengubah image buruk terhadap orang-orang yang berada di balik jeruji besi tersebut.
“Kami juga siapkan pesantren di Lapas, dari itu pembinaan juga perlu dilakukan di luar tidak hanya di dalam. Kami tunjukkan bahwa mereka itu baik dan memiliki kemampuan,” terangnya.
Dirinya berharap dari acara maulid tersebut dapat ikut menyukseskan visi Kota Depok yang religius. Ia mengatakan, kota religius jangan hanya dijadikan symbol atau jargon semata, namun harus dilakukan dengan kebaikan.
“Kami sering kali mengajak, bahwa kemenangan janganlah dijadikan kepentingan kelompok tapi harus dijadikan kepentingan bersama sebagai alat pemersatu,” terangnya yang juga Ketua Fahmi Tamami Kota Depok.
Acara yang dirangkai dengan milad Majlis Taklim At Taubah ke delapan dan Fahmi Tamami Kota Depok ke 9, juga dibarengi dengan dilaunchingnya Madu At Taubah. Di mana, dari hasil penjualan madu itu beberapa persennya digunakan untuk kegiatan keagamaan di Kota Depok.
Tak hanya itu, acara yang dihadiri oleh Wakil Walikota dan Kalapas tersebut juga diisi dengan penggalangan dana untuk warga Palestina yang saat ini tengah dilanda konflik. n