Margonda | jurnaldepok.id
Anggota DPRD Depok, Hj Qonita Luthfiyah merasa geram dengan batalnya beberapa sekolah menyelenggarakan Ujian Akhir Semester (UAS), lantaran masalah yang dianggap tidak masuk akal yakni keterlambatan datangnya soal ujian.
“Kami kecewa dan sangat menyayangkan kejadian siswa yang gagal mengikuti UAS. Harusnya masalah pendidikan itu menjadi masalah yang serius sehingga segala sesuatunya baik sarana dan parasarana serta system pendidikan dapat dipersiapkan secara matang,” ujar Qonita kepada Jurnal Depok, Kamis (7/12).
Terlebih, sambungnya, UAS merupakan agenda rutin yang harus dilaksanakan.
“UAS ini kan sudah terjadwalkan secara rutin, kok bisa ada keterlambatan soal?. Ini bukan kegiatan kemarin sore, tapi UAS sudah menjadi kegiatan rutin dan ada di kalender pendidikan,” paparnya.
Dari itu, Ketua Fraksi PPP DPRD Kota Depok meminta Dinas Pendidikan segera melakukan evaluasi dan meningkatkan pengawasan secara ketat.
“Segera lakukan evaluasi, jangan sampai kejadian ini terulang lagi dan siswa lah yang dirugikan,” ungkapnya.
Sebelumnya, siswa kelas 3 SDN Mekarjaya 28 yang berada di Jalan Kolintang, Mekarjaya, Sukmajaya, terpaksa tidak mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS). Hal ini dikarenakam soal ujian terlambat tiba di sekolah. Diketahui soal baru datang, ketika jam pulang sekolah.
Tidak hanya SDN Mekarjaya 28, SDN Mekarjaya 29 pun mengalami hal yang sama. Siswa kelas 1-6 tidak ada yang mengikuti UAS karena keterlambatan soal ujian.
Salah satu orangtua murid yang enggan disebutkan namanya, mengatakan anaknya tidak dapat menjalankan UAS. Seharusnya ujian mata pelajaran Matematika dan Bahasa Sunda.
“Kata anak saya soalnya telat. Jadi nggak ujian, anak-anak main saja disekolah sambil nunggu jam pulang,” ujar ibu siswa kelas 3 SDN Mekarjaya 28 ini.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok M Thamrin mengatakan ada sekitar 40 sekolah di Tapos yang terpaksa ditunda ujiannya. Pasalnya soal untuk ujian terlambat sekitar dua jam dari waktu yang ditentukan.
“Tidak semua, hanya 40 saja di Tapos yang terpaksa ditunda ujiannya,” ungkapnya.
Dia mengatakan keterlambatan pengiriman soal oleh petugas. Karena pencetakan soal dilakukan bukan di kecamatan terdekat sehingga pelajar, guru maupun staf pengawas harus menunggu soal.
“Soal itu akan dikerjakan dalam ujian kelas VI,” paparnya.
Sebagai solusi maka waktu pelaksanaan ujian akan diganti di hari lain. Rencana, ujian dilakukan pada Sabtu (9/12) mendatang.
“Kegiatan PAS kami undur atau tunda hari sabtu (9/12) mendatang,” pungkasnya. n Rahmat Tarmuji