Limo | jurnaldepok.id
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, Nurali meminta kepada kontraktor pelaksana proyek pembangunan Jembatan Kresek di Rw 08 kelurahan setempat untuk membangun ulang konstruksi pondasi jembatan. Pasalnya kedalaman pondasi yang telah dikerjakan tidak sesuai standart untuk ukuran jembatan 5×7 meter.
“Itu pondasinya terlalu dangkal dan tidak sesuai standart makanya harus dibuat pondasi lebih dalam lagi agar mampu menopang berat konstruksi jembatan dan kendaraan yang melintas ” ujar Bacung sapaan akrab Nurali kepada Jurnal Depok, kemarin.
Hal senada juga dilontarkan Sekretaris Kantor Kelurahan (Sekkel) Grogol Lukman Zaelani.
Dikatakannya dari awal pihaknya konsen mengawasi pengerjaan pembangunan jembatan penghubung wilayah Kelurahan Grogol dengan wilayah Kelurahan Beji tersebut, pasalnya kata dia keberadaan jembatan penghubung tersebut merupakan salah satu akses alternatif utama para pengguna jalan dari dan menuju wilayah Grogol.
“Jembatan penghubung itu sangat penting bagi warga Grogol yang ingin menuju kawasan pusat Kota Depok makanya banyak sekali warga yang menggunakan fasilitas jembatan itu makanya kualitas konstruksi harus bagus dan kokoh, ” ujar Deden sapaan Lukman Zaelani.
Sementara pimpinan proyek pembangunan jembatan Kresek Ulil Sentosa mengaku kesulitan dalam pengerjaan pondasi jembatan lantaran besarnya debit air yang melintas diareal pondasi jembatan.
“Tenggat waktu untuk menyelesaikan pembangunan tinggal sebulan lagi sementara kami harus membangun ulang pembuatan konstruksi pondasi dan ini sangat berat bagi kami untuk menyelesaikan pembangunan sesuai batas waktu yang telah ditetapkan apalagi debit air selalu tinggivdan menjadi kendala utama dalam pelaksanaan pembuatan pondasi namun meski begitu kami akan tetap berupaya mempercepat pekerjaan pembangunan jembatan ini agar dapat selesai sebelum tahun berganti sehingga tidak terkena sanksi Cut Off, ” pungkas Ulil. n Asti Ediawan