Bojongsari | jurnaldepok.id
Kondisi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 02 Curug, Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari, belum sepenuhnya aman pasca ambruknya plafon ruang kelas VIa pada Senin (13/11), sore.
Saat ini pihak sekolah masih merasa was-was lantaran dua ruang kelas yakni VIb dan Va kondisinya lebih memprihatinkan dibanding kelas VIa yang palfonnya telah ambruk.
“Memang kondisi ruang kelas VIb dan Va ini sebetulnya lebih parah ketimbang VIa yang plafonnya ambruk. Kami juga tidak mengira yang ambruk ini malah ruang kelas VIa. Kami masih sangat khawatir ini ambruk lagi,” ujar Marwanih, Kepala SDN 02 Curug kepada Jurnal Depok, Selasa (14/11).
Ia menambahkan, sesuai petunjuk dan arahan Bagian Sarpras Disdik Kota Depok agar para siswa dipulangkan lebih cepat guna membersihkan dua ruang kelas yang lebih mengkhawatirkan.
“Bukan diperbaiki, namun plafon yang masih menempel kami runtuhkan agar tidak ambruk lagi, dan memberi rasa aman. Karena memang kondisi dua ruang kelas itu lebih parah dari yang kemarin ambruk,” paparnya.
Dikatakannya, butuh waktu sekitar satu hari untuk meruntuhkan plafon dua ruang kelas yang kondisinya nyaris ambruk. Dengan begitu, nantinya tiga ruang kelas tersebut tidak menggunakan plafon.
Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa sekolahnya terakhir direnovasi pada 2012 silam dengan konstruksi atap baja ringan dan besi holo untuk menempelkan gypsum. Saat ini sekolah itu memiliki 494 siswa, enam ruang kelas dan 12 rombongan belajar.
Menanggapi peristiwa itu Wakil Walikota Depok, Pradi Supriatna langsung memerintahkan Dinas Pendidikan untuk mengambil langkah-langkah perbaikan.
“Kami sudah minta dinas terkait untuk segera ambil tindakkan dengan menggunakan dana cadangan,” tegasnya.
Tak hanya itu, Pradi juga akan mengevaluasi konstruksi bangunan sekolah terutama bagian atap agar peristiwa tersebut tidak terulang kembali.
“Memang karena faktor cuaca di mana plafon menjadi lembab dan berat. Gypsum itu ketika dia lembab akan menjadi berat dan tidak sesuai dengan ukuran volume awal. Ini akan menjadi evaluasi kami berkaitan dengan hitungan tadi. Memang harus diantisipasi ketika terjadi kelembaban,” pungkasnya. n Rahmat Tarmuji