Limo | jurnaldepok.id
Warga dan para pecinta sepak bola di seluruh penjuru Kota Depok kini mengaku kecewa lantaran tak lagi dapat melihat club sepak bola kesayangan nya Persikad Depok, tampil pada percaturan turnamen sepak bola di negeri ini.
Menanggapi hal ini salah satu pejuang sepak bola Depok yang kini menjabat sebagai Pelatih Kepala Sekolah Sepak Bola (SSB) Sparta, H Rahmat mengaku tidak mengerti dengan lenyapnya kiprah Persikad Depok di kancah persepak bolaan. Pasalnya, kata dia, sebelumnya club kebanggaan warga Depok ini sempat bersinar pada tahun 2000 an.
“Sangat disayangkan kalau Persikad tenggelam begitu saja dan tidak jelas kemana rimbanya, ini merupakan tanggungjawab pengurus untuk mencarikan solusi terbaik agar tim kesayangan warga Depok ini kembali berkiprah dan tidak hilang begitu saja. Hal ini penting mengingat club sepak bola Persikad merupakan satu-satunya wadah sepak bola di level tingkat Kota Depok yang sudah berkiprah pada percaturan persepakbolaan menuju liga saat itu, namun sekarang harus kandas lantaran pengelolaan manajemen yang tidak sehat, ” ujar Rahmat, kemarin.
Dia menambahkan, dalam perjalanan sejarah persepakbolaan Depok, hanya Persikad yang sudah terbukti melahirkan generasi pesepak bola lokal yang handal dan berbakat. Dia menganjurkan kepada pihak terkait agar berupaya menghidupkan kembali gairah persepakbolaan di Depok dengan menghadirkan kembali Persikad menuju kancah sepak bola nasional.
“Jika dikelola dengan baik dan benar, tidak mustahil Persikad akan berkembang pesat dan mampu bersaing dengan klub-klub sepak bola di daerah lain, karena di Depok cukup banyak pemain lokal berbakat yang bisa diandalkan, ” imbuhnya.
Harapan yang sama juga dilontarkan oleh H Acep Al-Azhari yang sebelumnya pernah ditunjuk sebagai Pengurus Persikad.
“Ya, saya tentu merasa prihatin dengan ketidak jelasan nasib Persikad, apakah bangkrut atau sudah dijual kepihak lain. Padahal, sebelumnya sudah ada pihak yang ingin membesarkan Persikad, tapi perlu dicatat bahwa dalam hal ini ada dugaaan bangkrut atau Persikad sudah dijual, kami tidak ada kaitannya sama sekali, ” tegas Acep. n Asti Ediawan