Sawangan | jurnaldepok.id
Walikota Depok, Mohammad Idris beserta Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman, Wijayanto, Kadikominfo, Sidik Mulyono didampingi Direktur RSUD Kota Depok, Asloea’ah Madjri meninjau langsung proyek lanjutan Gedung B-D khusus lantai 7-8 serta beberapa bangunan penunjang lainnya.
“Saat ini sudah mencapai 32 persen untuk pelaksanaan kegiatan tahun ini, sehingga hitungan per pekan dirata-ratakan sekitar lima persen peningkatannya. Dengan begitu November sudah selesai pembangunannya,” ujar Idris kepada Jurnal Depok, Senin (28/8).
Ia menambahkan, bangunan belum dapat difungsikan di akhir tahun dikarenakan harus disiapkan terlebih dahulu sarana dan prasarananya. Dirinya mengatakan, bangunan baru dapat dioperasikan pada awal 2018.
“Ini lanjutan pembangunan lantai 7-8 dan gedung penunjang lainnya seperti masjid, kamar jenazah dan lainnya. Mudah-mudahan tidak ada kendala untuk dioperasikan pada 2018,” paparnya.
Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Depok, Wijayanto mengaku optimistis pembangunan lanjutan di RSUD akan selesai tepat waktu.
“Kami optimistis akan selesai tepat waktu,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu ia juga mengatakan, bahwa RSUD merupakan proyek kedua terbesar dalam penggunaan anggaran setelah pembelian lahan alun-alun. Di mana, proyek lanjutan RSUD di tahun ini menelan anggaran Rp 64 miliar lebih.
“Di kami yang terbesar pembelian lahan alun-alun yang nilainya mencapai Rp 160 miliar. Tapi dibelanjakan untuk alun-alun Rp 100 miliar sekian, kami bisa efisiensi sekitar Rp 60 miliar,” jelasnya.
Direktur RSUD Kota Depok, Asloe’ah Madjri mengatakan pihaknya juga akan mempersiapkan SDM seiring akan dioperasikannya gedung baru nanti.
“Itu kami lakukan secara bertahap baik dokter maupun perawatnya. Memang ada rencana membuka poli baru seperti forensik, jantung, ortopedi dan bedah umum. Untuk poli nantinya di Gedung A, sementara Gedung B-D untuk rawat inap,” pungkasnya. n Rahmat Tarmuji