Beji | jurnaldepok.id
Sepekan uji coba Sistem Satu Arah (SSA) Jalan Dewi Sartika-Jalan Nusantara diberlakukan. Pemerintah Kota Depok akan melakukan evaluasi terkait ujicoba tersebut. Hingga kini berbagai pro kontra terhadap ujicoba itu masih terjadi. Ada yang mendukung, ada pula yang menilai aturan tersebut perlu dikaji karena tak mengurangi kemacetan.
Menanggapi hal itu Wakil Walikota Depok Pradi Supriatna menuturkan pihaknya akan meminta Dinas Perhubungan agar segera melakukan evaluasi dengan mengajak pihak terkait.
“Kami minta libatkan pihak lain untuk evaluasi seperti masyarakat dan juga rekan-rekan dari Lantas Polresta Depok. Duduk bersama-sama dan bahas hal tersebut,” terangnya kemarin.
Dirinya menambahkan jika dalam ujicoba itu beberapa titik kemacetan yang kerap meresahkan pengguna jalan bisa terurai. “Namun ada pula jalanan yang tadinya lenggang kemudian menjadi padat contohnya di Jalan ARH,” tambahnya.
Selain itu, lanjutnya, salah satu hal yang menyebabkan kemacetan adalah angkutan kota yang penataannya semrawut. “Tentu penataan angkutan umum juga akan diatur, regulasinya seperti apa, nantinya akan dibahas,” tandas Pradi.
Salah satu warga, Yulianto, Pancoran Mas mengeluhkan kepadatan kendaraan. Khususnya ketika jam berangkat bekerja dan pulang kerja. Menurutnya salah satu penyebab kemacetan adalah penumpukan kendaraan yang terjadi di beberapa jalan alternative.
“Salah satu penyebabnya itu karena pemberlakuan SSA itu. Jadi banyak orang yang nyari jalan tikus. Macetnya itu di Jalan Merpati, disitu sudah ada penumpukan kendaraan,” ujarnya.
Sedangkan warga lain yakni Arif mengaku ujicoba SSA dirasakan dampak positifnya. Dirinya yang merupakan pengajar di salah satu sekolah di Jalan Nusantara itu mengaku jika lalu lintas di Jalan Nusantara yang biasa nya macet, kini sudah tidak lagi.
“Ini langkah bagus yang dibuat pemerintah, dan ini baru ujicoba. Menurut saya pro dan kontra itu ada. Tinggal kita lihat saja gimana nanti ke depan nya. Memang ada plus dan minus akan kebijakan ini dan pemerintah diharapkan lakukan evaluasi agar temukan solusi,” pungkasnya.nNur Komalasari