HeadlinePendidikan

PNJ Dapat Bantuan Pelatihan ICT

Beji | jurnaldepok.id
Politeknik Negeri Jakarta mendapat bantuan dari salah satu NGO Korea Selatan dalam pelaksanaan program ICT (Information and Communication Technology). Bantuan tersebut diberikan kepada mahasiswa berkebutuhan khusus yang kuliah di PNJ.

Tercatat ada sekitar 79 mahasiswa berkebutuhan khusus yang belajar di PNJ. Umumnya jurusan yang mereka ambil adalah strata diploma 3 Management Pemasaran. Bahkan sekitar 60 persennya usai lulus bekerja di berbagai perusahaan.

Hal tersebut diungkapkan Direktur PNJ Abdillah mengatakan yang dibantu NGO Korean Society For Rehabilitation of Persons With Disabiliti (KSRPD) adalah program studi mahasiswa yang berkebutuhan khusus.

“Bentuknya pelatihan kerjasama ICT (Information and Communication Technology ). Jadi kemampuan komputer yang dilatih termasuk juga sosial skill seperti office manner atau kelakuan yang baik di kantor,” terangnya.

Dirinya mengklaim jika pihaknya adalah satu-satunya perguruan tinggi negeri yang memberikan kesempatan kepada anak berkebutuhan khusus untuk ikuti pendidikan di perguruan tinggi.

“Yang sudah lulus ada 20 orang. Setiap tahun kami tetap terima mahasiswa berkebutuhan khusus. Ini sudah tahun kedua kelulusan,” tambahnya.

Usai lulus, lanjut Abdillah pihak kampus juga menyalurkan mereka ke dunia pekerjaan. “Kami menjalin kerjasama juga dengan beberapa perusahaan. Alhamdulillah rata-rata mereka kerja di office,” terangnya.

Dia menjelaskan untuk mendukung kegiatan belajar bagi mahasiswa ABK pihaknya juga mendukung dengan sarana dan pra sarana yang dibutuhkan.

“Seperti tangga khusus bagi mereka kami sediakan dan juga toilet. Kami tidak membeda-bedakan. Mereka masuk ke sini juga melalui tes. Tidak ada pengkotak-kotakan sehingga orangtua ikut senang anaknya diterima di kampus dan juga lingkungan,” pungkasnya.

Wakil Walikota Depok Pradi Supriatna yang turut hadir mengapresiasi hal yang sudah dilakukan PNJ. Menurutnya kegiatan program ICT bagi anak berkebutuhan khusus perlu dicontoh oleh universitas lain.

“Ini sebuah inovasi yang dilakukan perguruan tinggi negeri. Saya atas nama pribadi dan pemerintah mengapresiasi . Ini ternyata pertama kali baru ada di Indonesia dan di Depok,” katanya.

Ia pun menilai ruang belajar pelatihan ICT juga dinilai sudah mumpuni. “Ruangan pelatihan nya sangat representatif. Saya berikan apresiasi kepada pengajar yang dengan sabar mendidik mereka dan juga persatuan orangtua siswa yang sudah mampu mengajak negara lain untuk bekerja sama dengan pihak kampus,” terangnya.

Pemkot Depok, lanjutnya juga siap mendukung kegiatan belajar mengajar khususnya bagi siswa berkebutuhan khusus.

“Pemkot sangat mendukung sekali. Salah satu contoh sekolah di Depok yang menerima ABK berada di SMPN 19. Saya juga lihat pihak kampus PNJ juga sudah siap akan sarana dan prasarana untuk mahasiswa ABK nya,” tutupnya.

Sementara itu Vice President Korean Society For Rehabilitation of Persons With Disabiliti (KSRPD) Naa Woon-Hwan mengatakan pihaknya sudah beberapa kali mengunjungi PNJ. Maksud kedatangan nya adalah untuk melihat program ICT (Information and Communication Technology ) disini seperti apa.

“Setelah melihat secara langsung apakah ada yang bisa dikembangkan disini. Dengan harapan setelah mereka latihan dapat bekerja dan hidup dari pekerjaan itu,” ujarnya.

Dirinya mencontohkan di Korea pelatihan ICTwajib dilakukan hingga SMA. “Setelah lulus dari kampus ketika mencari pekerjaan dibantu negara dan difasilitasi oleh negara,” tandasnya.nNur Komalasari

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button