argonda | jurnaldepok.id
Nasib tragis dialami seorang bocah berinisial S (12). Ia diduga menjadi korban pencabulan yang dilakukan Nuryanto, seorang mekanik bengkel di Kampung Pitara, Pancoran Mas.
Sebelum melancarkan aksi bejatnya, pelaku Nuryanto mengimingi uang Rp 20.000 pada korban. Ketika situasi bengkel sedang sepi, korban digeret ke dalam ruangan dan diminta untuk memegang kemaluan Nuryanto.
Rinif, ayah korban mengatakan ketika peristiwa itu terjadi, anaknya menambal ban sepeda bersama P, temannya. Karena S digeret ke ruangan maka P pun ketakutan dan melarikan diri.
“Anak saya diminta untuk memegangi kemaluan dia (Nuryanto). Setelah itu anak saya diancam kalau melapor pada orang tua akan dibunuh,” paparnya.
Ia mengungkapkan karena ketakutan maka S pun tak berani cerita kepada siapapun. Dirinya menuturkan jika kejadian itu sudah tiga kali menimpa anaknya. Namun anaknya tidak pernah cerita sekalipun.
Terungkapnya kasus ini karena pada Sabtu (1/7) malam, pelaku datang ke rumah korban.
“Dia mabuk datang ke rumah dan mencari anak saya. Dia mau minta uang ke anak saya. Saya tanya baik-baik tapi dia malah mau mukul istri saya,” jelasnya.
Kemudian dua temannya pun berulah dan terjadi perkelahian dengan Rinif hingga tangan kanannya bengkak. Setelah itu mereka pergi dan Nuryanto tidak kelihatan lagi di bengkel tempatnya bekerja.
“Saya tanya ke anak saya, kenapa dia kok dicari-cari orang itu. Baru anak saya mengaku kalau diperlakukan seperti itu,” ucapnya.
S mengaku selalu ketakutan kalau bertemu Nuryanto. Dia juga selalu diancam oleh Nuryanto. Bahkan Nuryanto mengaku sebagai anggota TNI AD agar S takut.
“Dia ngaku anggota dan mau ngancam anak saya akan dibunuh kalau ngadu ke orang orang-orang,” katanya.
Setelah itu Rinif dan keluarga mencari keberadaan Nuryanto di bengkel namun tidak ditemukan. Dia baru ditemukan di bengkel lain pada Kamis (6/7) siang pukul 11.30 WIB. Warga yang geram langsung menghajar Nuryanto.
“Diamankan oleh warga juga. Lalu dilapor polisi dan dibawa oleh Tim Jaguar ke Polres Depok,” tambahnya.
Saat ini korban dan Nuryanto pun masih diperiksa penyidik. Nuryanto diperiksa dengan wajah luka lebam akibat amuk massa.
“Kami amankan Nuryanto dari laporan warga yang menekan tombol Panic Button. Kemudian Tim Jaguar yang sedang patroli menuju lokasi dan mengamankannya,” kata Kasubbag Humas Polresta Depok AKP Rahmaningtyas.
Pihaknya akan membawa korban ke rumah sakit untuk visum. “Ini baru laporan awal karena memang baru kejadiannya. Perkembangan selanjutnya akan dikabarkan nanti,” pungkasnya.nNur Komalasari