Walikota-wakil walikota Depok, Mohammad Idris-Pradi Supriatna meyayangkan atas buntunya hasil Musyawarah Olahraga Kota (Musorkot) KONI Kota Depok. Mereka menilai, hal tersebut sepaptutnya tak perlu terjadi.
“Saya baru baca koran hari ini (kemarin,red) tapi belum detail, informasinya seperti apa dan bagaimana, katanya diserahkan ke KONI Jawa Barat, ya kita serahkan kepada mereka,” ujar Idris kepada Jurnal Depok, Senin (13/2).
Idris juga menyayangkan hasil Musorkot yang berakhir deadlock, terlebih dari sisi ketertundaan program KONI yang seharusnya sudah dapat berjalan dan telah disediakan hibah untuk mereka.
“Kedua, kalau ada musyawarah lagi dan Rapim tidak memutuskan apa-apa dan harus musyawarah kembali itu sudah tidak ada anggarannya. KONI harus berusaha agar hal itu terwujud meskipun tidak ada anggaran APBD lagi,” paparnya.
Namun begitu, Idris mengatakan bahwa anggaran Musorkot kemarin tidak terbuang begitu saja. Meskipun belum mendapatkan hasil yang sempurna, namun panitia dinilai telah berusaha.
“Berusaha kadang-kadang ada hambatan itu biasa, dan anggaran terserap itu biasa, apalagi itu kan sudah terserap tinggal nanti diaudit saja laporannya seperti apa,” katanya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Wakil Walikota Depok, Pradi Supriatna. Pradi mengatakan, bahwa sejak awal dirinya telah menyerahkan itu kepada pengcab-pengcab yang memiliki hak pilih.
“Saya sendiri tidak punya hak untuk memilih. Melihat, merasakan dan menyimpulkan apa yang dilakukan selama ini, ya mereka yang merasakan. Kalau saya jelas menuntut prestasi KONI itu harus meningkat, itu untuk perbaikan. Di Jabar ada 26 kabupaten/kota, kalau urutannya masih di bawah terus ya malu juga,” tandasnya.
Pradi mengatakan, bahwa pihaknya akan mengikuti mekanisme yang berlaku di provinsi. Dirinya tidak mau terlalu jauh untuk mencampuri hal tersebut.
“Sangat (menyayangkan, red) karena saya tidak tahu sampai kapan waktunya. Perlu diperhitungkan juga, ketika dalam waktu dekat ada kegiatan, akan terganggu atau tidak,” terangnya.
Sebelumnya, Musorkot KONI Kota Depok yang digelar Sabtu (11/2) lalu berakhir deadlock. Hal itu dipicu lantaran adanya peserta Musorkot yang mempersoalkan majunya kembali incumbane yakni Amry Yusra yang menurut mereka sudah dua periode menjabat sebagai ketua KONI Depok.