Dalam sambuatannya Herry mengatakan, silaturahmi dilaksanakan bertujuan untuk bertukar informasi sehingga terwujud situasi yang kondusif di wilayah Kota Depok.
“Menjelang Pilkada serentak tahun 2017, kami mendapat arahan khusus demi menjaga stabilitas keamanan,” ujar Herry, kemarin.
Dalam kesempatan itu, Herry juga sempat menyoroti kasus pelemparan molotov di Posko FPI Cimanggis.
“Sebagai aparat kami wajib menjaga situasi sehingga kondusif. Kami sudah melakukan langkah-langkah seperti mendatangi TKP, penyelidikan dan mencari aktornya,” paparnya.
Terakhir ia juga berpesan kepada tokoh agama untuk bersama-sama mencari solusi dan mampu menenangkan ummat.
“Kami sepakat keberagaman itu menguatkan NKRI sebagaimana yang terjadi pada zaman dahulu,” katanya.
Ketua Rois NU Kota Depok, KH Zaenudin Maksum menyambut baik atas pertemuan yang diprakarsai oleh Polresta Depok. Dalam kesempatan itu ia juga mengungkapkan agar warga NU tidak ikut aksi 112.
“Pada intinya kami menjaga kewaspadaan, kami dari NU telah melarang untuk ikut aksi 112. Untuk santri kami berikan surat peringatan (SP). Kami imbau secara lisan maupun langsung,” ungkapnya.
Hal senada .juga diungkapkan oleh Ketua Muhammadiyah Depok, H Idrus Yahya. Dikatakannya bahwa Muhammadiyah sudah menerbitkan imbauan terkait aksi 112 agar tidak ikut.
“Mudah-mudahan imbauan kami didengar dan dilaksanakan, kami tidak menjamin aksi 112. Kami minta kepada pelaku politik agar mikir terlebih dahulu sebelum bicara. Kami juga minta kpada aparat penegak hukum melakukan pendekatan dan penegakkan hukum yang tegas dan terukur,” katanya.
