Ketua DPD Partai Golkar Kota Depok, Farabi Arafiq langsung menggelar rapat terbatas dengan pengurus DPD Partai Golkar guna menyikapi kadernya berinisial ET yang terlibat kasus narkoba. Langkah tersebut diambil untuk menampung informasi yang diterimanya.
“Kami sudah melakukan rapat dengan pengurus dan mengambil sikap. Dari awal kami sudah tegas apakah nanti dipecat atau PAW. Namun begitu, kami masih menunggu karena ET sendiri kan belum ketangkap, kami masih ingin meminta klarifikasi dari yang bersangkutan,” ujar Farabi kepada Jurnal Depok, Senin (6/2).
Ia menambahkan, pihaknya juga masih terus melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian dikarenakan surat keterangan penangkapan juga belum diterima oleh pihaknya.
“Laporan penggerebekan rumah dan lainnya belum kami terima, kalau main pecat aja anak orang kan kasihan. Dari itu, kami akan melakukan validasi dan koordinasi terkait informasi terutama yang beredar di media sosial. Kalau memang terbukti, jelas kami pecat dengan tidak hormat,”paparnya.
Lebih lanjut ia mengakui, bahwa ET sempat tidak aktif di partai dikarenakan sedang ada masalah keluarga. Nmaun begitu, Farabi telah memberikan kesempatan kepada dirinya untuk menyelesaikan masalah tersebut.
“Pada saat kami ‘serahkan’ ke DPRD ET dalam keadaan bersih, karena ia telah dicek kesehatannya oleh RSUD. Kami minta ET segera menyerahkan diri agar masalahnya jelas, terutama kepemilikan barang tersebut,” imbaunya.
Kasus yang telah mencoreng lembaga legislatif itu juga disayangkan oleh Ketua Fraksi Partai Golkar, Hj Juanah Sarmilih.
“Sudah mendengar, namun biar Ketua DPD yang memberikan penjelasan. Tentu kami sangat prihatin dengan kejadian itu. Mudah-mudahan cepat selesai,” tandasnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua PK Golkar Kecamatan Sawangan, Jojon. Diakui Jojon, dirinya sempat menyaksikan penggerebekan oleh pihak kepolisian pada Sabtu (4/2) malam.
“Sebagai kader tentu kami sangat prihatin. Kami sering ngobrol dengan ET terlebih terkait dengan tugasnya sebagai anggota dewan. Kami tidak tahu kalau ET menggunakan atau mengedarkan narkoba, karena di mata kami biasa-biasa saja,” ungkapnya.
Diakui Jojon, bahwa rumah yang digerebek oleh aparat kepolisian dan BNN sudah lama terlihat sepi. Jojon juga mengatakan tidak pernah melihat keramian di rumahnya yang terletak di Jalan H sulaiman, Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan.
“Justru rumah itu sepi, dia jarang di situ, oarang juga jarang ada yang keluar masuk karena gerbang selalu ditutup. Setahu kami dia masuk rumah kemudian tutup gerbang, dan keluar untuk berangkat kerja, itu setahu kami,” terangnya yang juga Ketua Karang Taruna Kelurahan Bedahan.
Dari pantauan Jurnal Depok, rumah ET yang berada tak jauh dari Kantor Kelurahan Bedahan, terlihat sepi dan tak nampak ada orang satu pun di dalamnya. Pintu gerbang pun terkunci dengan gembok yang masih menempel.