Ditutupnya Kantor Pandawa Mandiri Group di Jalan Meruyung Raya membuat para nasabah semakin resah. Pasalnya, dengan ditutupnya kantor KSP Pandawa Mandiri Group mengindikasikan semakin kecil peluang nasabah untuk mendapatkan kembali uang simpanan di Pandawa Group.
Nyt salah satu nasabah asal Sawangan mengaku pesimis uang simpanannya bakal kembali setelah melihat di kantor Pandawa sudah tidak ada lagi aktivitas sebagaimana biasa.
“Wah kalau begini dimana kami harus menanyakan nasib uang simpanan kami, sementara Nuryanto selaku pimpinan Pandawa juga sudah tidak ada di rumahnya, kalau sudah begini siapa yang mau bertanggungjawab,” ungkap Nyt dengan raut wajah kecewa, kemarin.
Setali dua uang, Boni salah satu nasabah asal Tangerang selatan yang mengaku sudah dua kali datang kerumah Bos Pandawa mengatakan akan menarik dana simpanan miliknya sebesar Rp 150 juta. Dia mengatakan akan melaporkan leader jika sampai awal bulan Februari nanti uangnya tidak dikembalikan oleh Pandawa.
“Saya sudah dua kali datang ke sini untuk narik uang simpanan saya, tapi jangankan uang kembali, sampai sekarang saya belum mendapat kejelasan dari leader apakah uang saya itu bisa dikembalikan atau tidak oleh Pandawa. Jika sampai awal bulan depan uang saya belum juga dikembalikan, maka saya akan laporkan leader ke polisi karena dulu dia yang merayu dan meyakinkan saya untuk menyimpan uang di Pandawa Group,” tegasnya.
Pernyataan senada juga dilontarkan oleh RL salah satu nasabah asal Limo. Dia mengatakan, sedang mempertimbangkan untuk melaporkan leadernya yang berinisial NG ke Polisi jika dalam waktu dekat uang simpanannya tidak kembali.
“Kalau sampai Februari uang saya belum kembali, saya akan lapor ke Polisi,” katanya.
Selain telah melaporkan Bos Pandawa Mandiri Group, Salam Nuryanto ke pihak polisi, kini para nasabah juga akan menyeret para leader ke ranah hukum. Mereka menilai para leader juga harus bertanggungjawab dikarenakan mereka lah yang pertama kali mengajak bergabung.