


Cibinong | Jurnal Bogor


Alarm peringatan bagi dunia sepakbola Kabupaten Bogor terutama bagi elemen pecinta Persikabo sudah menyala. Karena tak ada dana, ‘Laskar Pajajaran’ gagal berangkat ke Bengkulu untuk melakoni lanjutan Turnamen Torabika Soccer Championship (TSC) B.
Gagalnya Persikabo bertolak ke Bengkulu secara tidak langsung skuad Abdush Sobur dinyatakan kalah WO. Tak hanya itu, sanksi pun mengancam tim yang didirikan pada tahun 1973 tersebut .
Tidak berangkatnya Persikabo untuk melakoni pertandingan away, merupakan sejuarah tersendiri bagi dunia olahraga di Kabupaten Bogor khususnya sepakbola .
Sejak ditangani PT Cikeas Putra Pratama, selaku pengelola Tim Persikabo, tanda tanda bakal dihinggapi awan kelabu memang sudah mulai tampak, ketika saat itu terjadi pengunduran diri sosok pelatih Kashartadi
“ Udah gak ada uangnya untuk keberangkatan Tim ke Bengkulu . Kami sudah berusaha cari pinjaman , tapi sampai malam mau berangkat , kami sudah tak dapat pinjaman lagi ” ujar Sairan, salah satu direksi dari PT Cikeas Putra Pratama.
Tak hanya itu, Sairan juga termasuk salah satu sosok yang ikut memperkenalkan HM Haris, SE kepada managemen PT Karadenan Jaya, selaku pemilik Persikabo tiga tahun lalu , atau sebelum Persikabo pindah pengelolaan kepada PT Cikeas Putra Prtama .
Sementara itu, Abdush Sobur, pelatih Persikabo membenarkan kalau tim asuhannya memang tidak berangkat ke Bengkulu untuk melakoni partai away melawan PS Bengkulu . “ Gak ada dananya untuk berangkat ke Bengkulu,” beber Sobur secara singkat
Tidak berangkatnya Persikabo untuk melakoni partai tandang, merupakan kejadian pertama kalin karena tak ada dana. Sebelumnya, kejadian seperti ini tak pernah terjadi.
“Mohon maaf kepada pecinta, dan suporter Persikabo. Kami gagal berangkat ke Bengkulu, dan semoga kejadian seperti ini tak terulang,” ucap salah seorang pemain Persikabo yang enggan disebut namanya.
Lebih lanjut, tambahnya, sehari menjelang pertandingan, ada pihak yang siap membantu untuk membelikan tiket pesawat, namun karena dadakan, Persikabo tetap gagal berangkat.
“Sebetulnya ada pihak yang membantu. Namun, karena dadakan hanya ada tiga tiket saja yang tersedia, sedangkan kami membutuhkan 13 tiket,” sambungnya.
Suporter Ultras Persikabo Curva Sud (UPCS), mengungkapkan kekecewaan serupa. “Kepada PT Cikeas Putra Pratama, kalau memang tidak sanggup mengelola Persikabo, tolong serahkan Persikabo kami kepada pihak yang mampu mengelola. Kami pun memohon kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor untuk mencari solusi untuk Persikabo ke depannya,” ucap salah seorang pentolan UPCS
