Jelang Turnamen Liga Pendidikan Indonesia (LPI) 2016, Panitia pelaksana (Panpel), menggelar technical meeting, bersama pelatih, dan peserta, di Gelanggang Olahraga (GOR) Karadenan, Kelurahan Karadenan, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis (29/9).
Direktur Teknik (Dirtek) PPLPD Kabupaten Bogor, Yadi Mulyadi mengatakan, bahwa dasar dilaksanakannya LPI berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 16 tahun 2007 tentang penyelenggaraan keolahragaan, sehingga Pemerintah daerah, maupun Pemerintah Provinsi, berkewajiban untuk menyelenggarakan turnamen-turnamen, dan itu berkaitan juga dengan pembinaan, serta mencari potensi-potensi pemain muda dari turnamen LPI.
“Pencarian pemain yang berpotensi, merupakan harga mati PPLPD, karena penggalian potensi tersebut dari sebuah evet-event olahraga,” ujar Yadi Mulyadi. Ia menjelaskan, nilai dari pundamental olahraga yang paling dasar adalah membentuk karakter, harmonisasi kebugaran fisik, jasmani dan rohani, sehingga akan terbentuklah manusia yang berdisiplin, karena jika orang tersebut disiplin, tetapi seiring berjalannya waktu semua itu berubah, karena kepentingan industri, prodak, harkat dan martabat, sehingga jadi perstise. Dan kami tidak ada dalam konteks itu, karena dalam olahraga, setiap prosesnya benar, tentunya hasilnya juga akan benar, sebab hasil tidak akan pernah menghianati proses.
“Pertandingan ini untuk anak sekolah, artinya kita ingin mecari bibit-bibit yang memiliki potensi didunia olahraga sepak bola. Tapi kita juga tidak adanya aksi kenakalan dari pemain, maupun lainnya,” terangnya.
Dalam olahraga, kata Yadi, semuanya harus sportif, mulai dari data-data pemain, sebab ketika ada manifulasi data, berarti memang sudah ada niat tidak jujur. Maka kita inginkan semuanya harus sportif, supaya penyelenggaraan LPI ini benar-benar berjalan dengan baik,
karena juara itu bukan segalanya, sehingga kami minta sportifitas tetap dijaga.