Balaikota | Jurnal Depok
Walikota Depok, Mohammad Idris menanggapi terkait amblasnya TPA Cipayung. Diakuinya, bahwa TPA saat ini memang sedang dalam proses perbaikan.
“Iya kami sudah lihat dan cek langsung kesana dan memang perbaikan itu sudah dianggarkan. Anggaran perbaikannya mencapai Rp 11 miliar,” ujar Idris usai menghadiri rakor tingkat OPD di Balaikota Depok, Selasa (27/9).
Menurutnya permasalahan sampah tidak lepas dari bertambahnya jumlah warga. “Warga bertambah sampah pun bertambah, tapi kapasitasnya belum memadai. Untuk itu sejak awal tahun TPA ini sudah dibenahi. Ada sekitar enam alat berat yang nantinya digunakan untuk pemerataan,” terangnya.
Pihaknya juga akan membangun bufferzone di sekitar TPU, namun hal tersebut masih dalam kajian.
“Masih dikaji konsepnya seperti apa. Memang ada anggaran untuk pembelian lahan baik di Cipayung dan Pasir Putih untuk bufferzone ini. Kalau di Pasir Putih lahan sudah terbeli tahun lalu sekitar 1,7 hektare. Dengan adanya bufferzone ini diharapkan dampak TPA tidak dirasakan masyarakat seperti bau dan limbahnya. Setelah bangunan infrastruktur TPA selesai diperbaiki termasuk sistemnya, diharapkan bufferzone juga akan dibangun. Sembari menunggu diresmikannya TPA Nambo yang diperkirakan selesai 2018,” papar Idris.
Disamping itu, pihaknya juga mengatakan ada wacana menangani sampah dengan alternatif teknologi seperti waste to energy, tapi ini pun juga masih dalam kajian.
“Ada wacana waste to energy. Ini masih kajian karena kota-kota lain juga banyak yang belum berhasil. Yang berhasil di Solo, kami ingin lihat keberhasilannya seperti apa. Waste to energy yakni memanfaatkan sampah untuk energi seperti energi listrik, air, gas,”