Bandung | Jurnal Bogor
Saat ini banyak perguruan tinggi yang mendorong mahasiswanya agar memiliki jiwa entrepreneurship. Tidak heran jika entrepreneurship menjadi salah satu mata kuliah yang tak mungkin dilewatkan. Namun seiring dengan kemajuan teknologi, muncullah techopreneurship, dimana menggabungkan antara entrepreneurship dengan teknologi yang digunakan.
Hal itulah yang disadari oleh Universitas Padjadjaran (Unpad), yakni dengan mendorong tumbuhnya technopreneurship. Salah satu caranya adalah dengan menyelenggarakan Boot Camp Akselerasi Inovasi.
Kegiatan ini diikuti oleh 14 kelompok mahasiswa di berbagai jurusan di Unpad. Mereka diminta untuk menciptakan sebuah ide serta model bisnis sebagai acuan usaha yang akan dijalankannya.
Workshop ini juga dipandu oleh sejumlah praktisi di bidang bisnis, seperti dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad sekaligus Ketua dari Bandung Creative City Forum, Tubagus Fiki Chikara Satari S.E., M.M., Dipl. A.E, Direktur Young Entrepreneurs Academy Indonesia yakni Kukuh Indra Prasena, sampai CEO Pananyaan Business Training and Consultant, Bezie Galih Manggala.
Direktur Eksekutif Yayasan Inotek, Diyanto Imam berharap dengan adanya kegiatan Technopreneurship Boot Camp ini maka bisa semakin mendorong tumbuhnya Technopreneurship .
“kegiatan ini mampu mendorong setiap tahapan inovasi sehingga dapat membantu mewujudkan ekosistem kewirausahaan berbasis IPTEK yang kondusif,” ungkapnya seperti dinukil dari laman Unpad, Minggu (4/9).
Dia juga menambahkan kewirausahaan yang didukung dengan IPTEK bisa berjalan konduksif. “dengan adanya kegiatan ini akan muncul ide-ide bisnis berbasis IPTEK yang dapat diimplementasikan dengan cepat dan tepat,”