Margonda | Jurnal Depok
Pemerintah Kota Depok terus melakukan penataan Jalan Raya Margonda. Jika tahun lalu pemerintah concern terhadap saluran air, kini penataan difokuskan pada taman di tengah-tengah jalan (separator).
Kepala Dinas Kebershan dan Pertamanan (DKP) Kota Depok, Ety Suryahati mengklaim bahwa penataan Margonda saat ini lebih kepada revitalisasi taman yang berada di separator jalan.
“Kami hanya menaikkan tanah yang ada, dulu kan hanya 20 cm itu dinaikan. Kalau hanya 20 cm dan sering disiram, tanaman akan mati. Kalau tanahnya tinggi pohon akan tumbuh besar dan akarnya akan lebih dalam, maka ditambah tanah,” ujar Ety kepada Jurnal Depok, kemarin.
Selain itu, DKP juga akan menambah ketinggian pagar yang terbuat dari bata dan pagar besi di atasnya. Hal itu dilakukan, agar masyarakat tidak bisa lagi menyebrang melalui separator akan tetapi dipaksa untuk menggunakan JPO.
“Jenis pohon yang kami tanam ada beberapa seperti Beringin Keraton, Pucuk Merah dan beberapa jenis pohon lainnya. Ini segmen satu dari Kartini hingga Ramandha, segmen dua dari Ramandha sampai Juanda dan segmen tiga dari Juanda hingga UI,” paparnya.
Dijelaskannya, bahwa pengerjaan segmen dua dan tiga telah selesai dikerjakan. Saat ini tengah dilakukan pekerjaan di segmen satu. Margonda, kata dia, memang kondisinya harus diperbaiki karena tangkapan terhadap polusi udara juga harus ditambah.
Sebelumnya, puluhan miliar telah dihabiskan untuk penataan Margonda. Namun begitu, ketika hujan deras air masih saja menggenangi jalan yang disebut sebagai etalase Kota Depok.