Margonda | Jurnal Depok
Polresta Depok melakukan operasi pekat jaya di sebuah kos-kosan persis di belakang mall Depok Town Square, Minggu dini hari (21/8). Hasil dari penggerebekan itu, polisi mengamankan tujuh orang yang positif menggunakan narkotika.
“Berdasarkan hasil laporan dari masyarakat bahwa di daerah sini kerap diduga dijadikan tempat transaksi narkoba. Selain itu, warga sekitar merasa khawatir atas keberadaan mereka. Semua penghuni disini kami periksa urinnya, hasilnya tujuh orang positif mengonsumsi narkoba,” ujar Kapolresta Depok Kombes Pol Harry Kurniawan kemarin.
Dalam penggerebekan itu didapati 1,4 gram shabu dan dua bong yang biasa digunakan untuk mabuk. “Tidak hanya mengamankan shabu namun juga disita senjata tajam yang dimiliki mereka seperti anak panah dan lain-lain,” ungkapnya.
Terkait kasus gojek online yang terjadi sebelumnya, pihaknya telah menciduk dua orang pelaku yang diduga melakukan pengroyokan terhadap pengemudi ojek online tersebut.
“Ada pelaporan ke kami telah terjadi pengroyokan di depan Detos pada Sabtu sore. Dari pelaporan itu, kami periksa saksi-saksi pelapor dan korban. Setelah memeriksa pelaku dan korban didapat dua pelaku yang diduga melakukan pengroyokan. Saat ini mereka sudah dibawa ke Polres Depok,” paparnya.
Harry melanjutkan bagi yang terbukti mengonsumsi narkoba dan terlibat pengroyokan, pihaknya sudah membawa yang bersangkutan ke Polreta Depok.
“Kami bawa ke Polres untuk diproses lebih lanjut lagi,” pungkasnya.
Sementara itu Wakil Walikota Depok Pradi Supriatna yang ikut dalam penggerebekan mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan pendataan kepada warga pendatang.
“Kami akan segera mendata para pendatang. Terkait mereka juga dilihat tentang identitasnya jelas atau tidak. Pendataan bukan di wilayah ini saja melainkan di seluruh wilayah Depok. Artinya hal itu dilakukan untuk mencegah kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” tuturnya.
Dirinya juga mengapresiasi kinerja Polresta Depok yang telah memberantas premanisme serta penyalahgunaan narkotika.
“Apresiasi terhadap kinerja Polresta Depok. Tentunya semua pihak ingin Depok bersih dari narkoba. Ke depan perlu dilakukan kerjasaman dna sinergitas terus ditingkatkan,” tutup Pradi.