Margonda | jurnaldepok.id
SPBU 34 16402 di Jalan Margonda kemarin siang disidak. Sidak dilakukan terkait adanya SPBU nakal di kawasan Rempoa, Jakarta Selatan. Dalam sidak itu pengawas Pertamina langsung melakukan ujitera di lapangan dari sejumlah dispenser.
“Ada tiga dispenser yang kami lakukan ujitera. Hasilnya tidak ada penyimpangan,” kata Sales Eksekutif Regional Ritel Marketing Agen III, Mardian, Rabu (8/6).
Dia mengungkapkan sebenarnya tera memang wajib dilakukan tiap SPBU. Pengujian dilakukan secara rutin dan berkala. Idealnya, tiap pengelola SPBU melakukan ujitera sebanyak dua kali yaitu pagi dan sore hari.
Ia menjelaskan dari ambang batas yang ditentukan, tiap 20 liter ditoleransikan adanya kehilangan sebanyak 100 mililiter. “Tapi Pertamina sudah memperketat menjadi 60 mililiter,” ungkapnya.
Dirinya mengungkapkan dari hasil sidak di SPBU 34 16402 di Margonda, tim tidak menemukan kasus berarti. Artinya setelah diujitera ternyata takaran sesuai dengan standar.
“Tadi diuji malahan ada plus 10 mililiter. Itu keuntungan dong buat konsumen,” ungkapnya.
Terkait dengan kasus SPBU Rempoa, Mardian menuturkan, hal itu bekerja diluar sistem. Artinya, jika secara teknis maka mesin dispenser tidak dapat diutak-atik. “Kalau yang terjadi itu kan ditempel dari luar. Ini memang motif baru dan pakai remot. Memanfaatkan teknologi,” pungkasnya.
Sementara itu pengelola SPBU 34 16402, H. Yoyon mengatakan pengecekan yang dilakukan oleh tim dari Pertamina adalah hal rutin yang biasa dilakukan.
“Iya mereka rutin lakukan pengecekan dan pengawasan. Bisa seminggu sekali dia ngecek, nggak tentu. Jadi menurut saya, pengecekan yang kemarin adalah hal yang biasa dilakukan,” jelasnya.
Pihaknya mempersilahkan jika SPBU yang dikelola dilakukan pengecekan. “Silahkan saja, kami selalu terbuka, semua yang digunakan disini sesuai dengan aturan dan takaran. Buktinya tadi nggak ada temuan. Yang penting bagi kami adalah kejujuran dan kepuasan pelanggan,” tandasnya.n Nur Komalasari
