Pemerintah Kota (Pemkot) dalam hal ini Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Depok membuat terobosan dengan melaunching pemanfaatan gas metan yang bersumber dari tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), Cipayung.
“Ini salah satu program kami untuk mewujudkan westo energy dan Depok sebagai sahabat lingkungan. Ini dimualai dari gas nya, listriknya, BBM dan lainnya. Namun itu harus dibarengi dengan budaya masyarakat untuk memilah sampah,” ujar Mohamamd Idris, Walikota Depok, Jumat (3/6).
Pernyataan tersebut diungkapkan Idris pada saat melakukan uji coba pemanfaatan gas metan yang baru saja diluncurkan oleh DKP yang bekerjasama dengan BPPT.
Idris menambahkan, bahwa selain sampah, nantinya pihaknya juga akan melakukan pemanfaatan limbah yang bisa dijadikan energy. Tak hanya itu, pemanfaatan energy yang dihasilkan dari sampah dan limbah nantinya akan dimaksimalkan di beberapa dinas terkait.
“Anggaran itu belum, kami lihat dulu nanti produksi ini, kami hitung dulu. Jangan sampai ini menjadi kegiatan sesaat, namun harus berkesinambungan. Kami akan hitung, termasuk pembuatan sarana dan prasarana seperti apa,” paparnya.
Kepala DKP Kota Depok, Zamrowi mengungkapkan, pemanfaatan energy dari sampah TPA tersebut merupakan tahap awal yang akan digunakan untuk kegiatan dalam TPA. Menurut tenaga ahli BPPT, kata dia, bahwa di musim kemarau tumpukan sampah butuh air agar cepat terjadi dekomposisi.
“Gas metan ini nantinya akan kami pakai untuk menghidupkan genset yang nanti untuk menghidupkan pompa. Air lindi nantinya akan kami pompakan ke atas. Jadi, di musim panas itu air lindi berfungsi untuk membusukan sampah, sehingga gunungnya turun,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, untuk tahap awal pemanfaatan gas metan dari TPA Cipayung cukup untuk 15-30 kepala keluarga. Namun pihaknya tidak mau gegabah, melainkan akan meminta bantuan tenaga ahli untuk menghitung volumenya.
“Dihitung dulu, kira-kira kubikasinya berapa. Ini tahap uji coba, ternyata gas nya keluar dan bagus. Nyalanya nggak keliatan, birunya bagus. Lebih hemat dan masak pun lebih cepat,” pungkasnya. n Rahmat Tarmuji